Kata Kata Ucapan Puitis Menyambut Bulan Suci Ramadhan
“Marhaban ya Ramadhan, bulan suci penuh berkah telah tiba. Saatnya untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya, menjauhi keburukan, memperbanyak ibadah. Dengan segala kerendahan hati, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Tiada kebahagiaan tanpa syukur. Tiada rasa syukur tanpa sabar. Tiada sabar tanpa maaf. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Siang diisi kebaikan, malam mencar ilmu Al-Qur’an. Ramadhan jadi penerang, hati yang mulai remang-remang. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Bulan Ramadhan sudah di depan mata. Tak usang lagi kita akan berjumpa. Siapkan hati untuk mendekatkan diri pada-Nya. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Setitik tinta jadi noda. Setitik salah jadi dosa. Bulan penuh berkah segera tiba. Mari tekun ibadah di bulan puasa. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Seluruh alam berdzikir menyambut bulan penuh berkah. Kemuliaan bulan seribu bulan. Saat Allah menunjukkan ampunan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Ramadhan is a month of Allah. Whose beginning is mercy. Whole middle is forgiveness. Whose end is freedom from fire. bulan mulia Mubarak.”
“Tiada bulan seagung ini. Tiada bulan semulia ini. Tiada bulan seberkah ini. Ramadhan penuh berkah dan maghfirah. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Wishing you 1 month of Ramadhan, 4 weeks of barkat, 30 days of forgiveness, 720 hours of guidance, 43200 minutes of purification, 2592000 seconds of noor. bulan mulia Mubarak.”
“Selembut embun di pagi hari, tengadah tangan sepuluh jari, ucapkan salah setulus hati, mari kita bersama berbenah diri, di bulan Ramadhan yang suci. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Manusia tak pernah lari dari salah dan khilaf, sebab insan tidaklah sempurna. Di bulan yang suci ini, marilah bermaafan. Agar tiada dendam dan dengki. Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Dalam kerendahan hati, ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta, ada kekayaan jiwa. Hidup ini terasa indah kalau ada maaf. Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Bila hati saling terpaut, rasa cinta terjalin indah. Bila salah dan khilaf terjadi, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Jika semua harta yaitu racun, maka zakatlah penawarnya. Jika seluruh umur yaitu dosa, maka tobatlah obatnya. Jika seluruh bulan yaitu noda, maka Ramadhanlah pemutihnya. Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Jika hati seputih awan, jangan biarkan ia mendung. Jika hati seindah bulan, hiasi dengan senyuman. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Diawali dengan Bismillah, menyambut bulan penuh barokah. Mari tingkatkan keimanan dan takwa. Semoga diampunkan segala dosa. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Gersang bumi tanpa hujan. Gersang nalar tanpa ilmu. Gersang hati tanpa iman. Gersang jiwa tanpa amal. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Sebelum cahaya dewa dipadamkan, sebelum langit runtuh, sebelum pintu taubat ditutup, sebelum malaikat menjemput, sebelum Ramadhan tiba, mohon maaf lahir batin atas kesalahan yang pernah dilakukan. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Perkataan yang indah yaitu “ALLAH”. Lagu yang merdu yaitu “ADZAN”. Media yang terbaik yaitu “AL-QUR’AN”. Senam yang sehat yaitu “SHALAT”. Diet yang tepat yaitu “PUASA”. Kebersihan yang menyegarkan yaitu “WUDHU”. Perjalanan yang indah yaitu “HAJI”. Khayalan yang baik yaitu ingat akan “DOSA & TAUBAT”. Semoga bulan suci ini membawa keyakinan dan takwa. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Manusia tak pernah luput dari salah dan khilaf, sebab insan bukan makhluk sempurna. Di bulan yang suci ini, marilah bermaafan. Agar tak ada dendam dan dengki. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Mengingat kata yang salah, hati yang berprasangka, kesepakatan yang terlupakan, perilaku dan sifat yang menyakitkan, mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Marhaban ya Ramadhan, bulan suci kembali tiba. Saat tepat menyucikan diri dari segala dosa. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Tiada kemenangan tanpa zikrullah. Tiada amal tanpa keikhlasan. Tiada ampunan tanpa maaf sesama. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Bila ada langkah membekas lara, ada kata merangkai dusta, ada tingkah menoreh luka, Mohon maaf lahir dan batin. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Setetes embun di pagi hari jatuh di atas bunga melati. Di bulan suci ini, inilah waktunya untuk memperbaiki diri. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Satu tahun tak terasa, Ramadhan pun telah kembali. Semoga yang dilalui dan dilakukan menjadi kebaikan di bulan suci ini. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Hidup terasa indah kalau ada maaf. Taqabalalalhu Minna Waminkum. Selamat menjalankan ibadah puasa.”
“Dalam kesakitan, teruji kesabaran. Dalam perjuangan, teruji keikhlasan. Dalam ukhuwah, teruji ketulusan. Dalam tawakkal, terudi keyakinan. Hidup ini indah kalau Allah menjadi tujuan. Marhaban ya Ramadhan. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat menunaikan ibadah puasa.”
“Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata, bulan yang penuh keberkahan, bulan yang penuh dengan ampunan. Perlu kesiapan mental yang matang dan kejernihan hati tuk menyambutnya. Sudilah kiranya, membuka pintu hati tuk mendapatkan ucapan kami, “Minal Aidin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan bathin.” Semoga kita diberi kekuatan dan dispensasi dalam menjalankan ibadah shaum.”
“Jika langkahku membekas lara, kataku merangkai dusta, lakuku menoreh luka, dari jeritan lubuk batinku, dengan ketulusan hatiku, kumohon maaf lahir dan bathinku. Selamat menjalankan ibadah puasa.”
Buat lebih berguna, kongsi: