Novelrw.Com - Novel Terbaru Masa Lalu Yang Membuat ku Merasa Tidak Memiliki Seutuhnya Novel Romantis, Cinta, Sedih, Menikah, Apa yang telah saya perjuangkan selama ini sudah didapat rasanya hati ini sudah sangat senang menjalani hidup ini bersama orang yang sangat ku cintai, perlahan tapi niscaya semua menjadi sebuah kenyataan saya masih ingat betul dulu ketika ia menciptakan sebuah keputusan untuk membiarkan dirinya pergi dan menjalani kehidupan bersama pria lain ketika ini yang tersisa butiran kenangan, sudah usang hati ini menggelisahkan sebuah perasaan senang bercampur haru, memang saya bukan bukan orang pertama dalam hidupnya tetapi setidaknya menjadi yang terakhir.
Kami memang sudah mengikat sebuah janji suci dalam ikatan Islam dan Iman semua sudah berlangsung cukup lama, sebentar lagi buah hati akan lahir, meski kami banyak melaksanakan kesalahan yang mungkin sulit untuk dimaafkan semua sudah menjadi sebuah pilihan hidup ini, saya sudah hidup bersama dengan Sang Puteri duduk, tidur dan makan berdua menghabiskan sisa hidup untuk menyebabkan semua lebih indah, semua duduk kasus usang sudah selesai perlahan beranjak pergi untuk meninggalkan semua kenangan.
Seperti yang telah dijanjikan pada sebuah komitmen nikah sehabis janji suci ini dibentuk kita harus menyadiri dan meninggalkan duduk kasus masa sendiri dulu semua itu harus ditinggalkan termasuk kenangan dan pahitnya masa kemudian meski itu kelam dan dalam dihentikan diingat hingga kapan pun, meski itu indah jangan pernah ceritakan kisah itu kepada pasangan alasannya yaitu kebersamaan mu dengan orang lain akan menyakitkan hatinya. Aku akan terus berusaha mencurahkan semua isi hati ini dan tenaga, pikiran untuk mendidikan, menjaganya hingga selesai waktu.
Kami akan menghabiskan banyak waktu untuk bersama, memang perjalan hidup ini tidaklah utuh meski pengantin gres dan hidup sebagai rumah tangga yang gres belasan hari ada saja duduk kasus yang dihadapi, saya belum cukup remaja untuk menyikapi semua ini termasuk masa kemudian sang puteri yang begitu menyayat hati kalau diceritakan, entah apa yang saya rasakan kalau ia sudah mulai menceritakan sebuah kisah dulu ia bersama mantannya hati ini terasa sangat marah, kesal dan lainnya.
Aku resah kenapa sanggup semarah itu kadang tidak ada apa-apa duduk kasus memang dicari menciptakan alasan untuk dijadikan sebuah kekesalan tidak disadari hampir setiap ahad kami berdua ribut baik besar maupun kecil mempermasalahkan semua kisah ia dulu bersama mantan, padahal usaha ku untuk mendapatkan Sang Puteri begitu panjang dan berliku melewati semua lembah penantian yang amat panjang kini saya hanya sanggup mengelus dada bukan alasannya yaitu mengharapkan ia menjadi kekasih suatu ketika nanti.
Tetapi tidak sanggup mendapatkan beberapa duduk kasus wacana masa lalunya, kalau ingat dulu duka rasanya sebelum kami menikah hati ini selalu mengingatnya dari kejauhan saya terus memandanginya hingga semua air mata tanpa disadari jatuh sendiri alasannya yaitu keinginan ini perlahan menghilang dan hanya tinggal dongeng belakang, semakin kedepan apa yang ku perjuangkan menyerupai menjadi sebuah kenyatan memang benar firasat ku bahwa semua itu menjadi sebuah happy ending menyerupai dongeng yang dikarang begitu indah dan sesuai yang diharapkan.
Entah kenapa sehabis semua ini ku dapatkan Sang Puteri menjadi seorang Istri ku, kebahagiaan itu seoalah hanya sebentar saya tidak pernah mengerti apa yang terjadi pada diri ini seharusnya senang bersama orang tercinta tetapi hati ini masih saja merasa gundah dan lelah, padahal apa yang telah diperjuangkan saya sudah dapatkan, sebelum ku tulis semua ini memang beberapa hari selalu saja merasa resa dan kwatir tidak tahu terang apa yang terjadi padahal tidak ada duduk kasus apapun pada kami berdua.
Aku mulai menganalisis hati ini apa yang terjadi pada hidup ini sampai-sampai hal menyerupai ini terjadi, kalau menceritakan tragedi masa waktu dimana kami menggunakan seragam putih abu-abu sungguh-sungguh dalam, setalah masa itu terus berlanjut kalau kalian mendengar kisah hidup ku, mungkin kalian tidak akan menangis, tetapi bagi ku ini sangat menyentuh hati jutaan air mata telah menetes tanpa disari, saya mengagumi Sang Puteri dari kejauhan hanya sanggup menandang dan berkata alangkah indah senyumnya.
Untuk memeluk pun saya dulu tidak bisa, memandang sambil menulis kisah berharap suatu ketika nanti ia menjadi milik ku seutuhnya, hampir 12 tahun lamanya sehabis kisah ini ditulis saya terus menanti ketika dimana semua itu menjadi kenyataan dan menunggu semua kisah menjadi kenyataan, semua terasa cepat alasannya yaitu sebuah kesalahan yang dilakukan sebelum menikah terjadi sebagai mediator mempercepat komitmen nikah entah apa yang terjadi kami karenanya menikah ia yang dulu hanya sanggup dilihat dari kejauhan kini ketika saya bangkit dari tidur ia ada disamping ku.
Setiap pagi ingin rasanya memeluk dan mengecup kening sambil mengucapkan Selamat Pagi Sang Puteri, itu bukan menjadi sebuah keinginan saja kini semua sudah menjadi kenyataan yang begitu indah hanya saja menyerupai yang telah dijelaskan sehabis semua didapat ada satu rasa selain rasa bahagian dan haru, kegalauan yang telah sedikit saya dongeng diatas bahwa saya terus mengingat masa lalunya tanpa mengingat masa kemudian ku, saya merasa bahwa masa lalunya telah merenggut dan tidak mempunyai ia seutuhnya, padalah semua itu sudah berlalu.
Meski kegelisahan itu terus muncul hingga menjadi mimpi ada ketika dimana saya meresa bahwa firasat ini benar, kini saya tidak ingin memikirkannya alasannya yaitu ada banyak hal yang harus segera dipikirkan setidaknya ketika ia disamping ku, saya terus menjaga ia sebaik-baiknya suatu ketika kalau memang terjadi atau ketika kami menemui kegagalan, saya tidak pernah merasa menyesal lagi dikarenakan telah mejaga dan mempertahankan ia dengan sebaik-baiknya kalau terjadi niscaya pilihan hidupnya.
Aku yakin meski saya bukan hambanya yang taat Alloh mengasihi ku ketika apa yang terjadi niscaya akan diberikan tanda, kini biarlah ia menjadi milik ku seutuhnya alasannya yaitu semua masa kemudian nya terjadi sebelum saya berada bersahabat dengannya semua mimpi itu akan menjadi kenyataan alasannya yaitu kami telah menjanjikan sesuatu kepada Alloh, cukup semua masa diman itu sudah berlalu biarlah ia tetap berlalu, kini kiprah ku mejaga ia dengan baik dan menciptakan ia merasa betah disis ini, dan memang harus begitu.
Tuhan telah mempercayai ku hanya saja saya dihentikan terlalu menyayanginya hiperbola alasannya yaitu suatu ketika kalau ia pergi dengan cara apapun tidak begitu sakit yang dirasa, menyerupai kata sobat ku didalam mimpi "Aku menjadi korban orang Sunda" semua sudah menjadi keputusan ini jadi apapun telah siap, terlebih saya mensyukuri semua ini, setidaknya kisah hidup ku menjadi layak untuk dibaca dan mengajarkan ku untuk menemukan sesuatau yang janggal dihati.
Sekarang saya tidak ingin merusak semau kebahagiaan itu dan saya pun akan berusaha semoga mimpi jelek ku tidak akan pernah menjadi kenyataan, saya ingin mencicipi kebahagiaan menyerupai layaknya pengantin gres tidaklah lebih dan juga tidak kurang biarlah semau berlajan dengan sendirinya dengan rasa syukur, rasanya saya pun tidak sabar ingin menulis kisah selanjutnya apa apa dengan hidup ku nanti, ketika ini berfokus mencapai sasaran mengejar S2 dan menjaga cinta Sang Puteri terima kasih Tuhan Engkau telah memperlihatkan ia untuk ku, saya ingi memperbaiki diri ini dan membimbing Istri sebisa mungkin dengan apa yang saya punya.
Aku tidak ingin lagi masa kemudian ini menciptakan ku merasa tidak mempunyai Istri ku Seutuhnya, alasannya yaitu apa yang telah terjadi seburuk apapun itu terjadi sebelum saya bersahabat dengannya, kalau saya diberi kesempatan mengulang hidup ini niscaya akan ku perbaiki, dan kalau semua masa kemudian itu tidak terjadi tentu duduk kasus yang diributkan akan berbeda tetapi tetap sama masih tetap ada keribuat, akan terus ku coba mendapatkan dan menyebabkan semua kenangan baik kenangan ku atau kenangannya dimasa kemudian menjadi bab hidup ku dan berdamai dengan masa kemudian semoga masa depan ku tidak rusak. Sekali lagi Terima Kasih Tuhan untuk semuanya.
Buat lebih berguna, kongsi:
