MENCINTAI DALAM ISLAMI TIDAKLAH BERLEBIHAN!!
Allah tak pernah mengharamkan cinta. Cinta yaitu sebuah rasa yang sudah menjadi fitrah bagi setiap umat manusia. Namun, insan diperintahkan untuk menjaga semoga cinta itu tidak lantas menjerumuskannya pada tindakan yang diharamkan-Nya. Cinta haruslah menjadi media untuk mendekat kepada-Nya. Cinta yang menyerupai apakah yang sekiranya bisa mendekatkan kita kepada Sang Pemberi Cinta? Sebut saja, cinta dalam diam.
Cinta dalam membisu berdasarkan Islam yaitu cara menyayangi yang dirasa paling sempurna ketika diri belum bisa terikat dalam sebuah ikatan suci, yaitu pernikahan. Jika belum bisa menyayangi dan dicintai dalam ikatan pernikahan, cinta dalam membisu merupakan balasan atas segala kegalauan hati. Bagaimanakah cara memperjuangkan cinta dalam diam?
Jangan Jatuh Cinta, tetapi Bangunlah CintaBerikut yaitu kumpulan kata-kata motivasi dalam islami semoga bermanfaat buat anda. Mudah-mudahan kau ditemui dengan sesosok orang yang menyayangi allah dan mungkin kini beliau juga mencintaimu dalam membisu :)
ciee.ciiee Bangetkan :)
Hanya bisa bersembunyi. Bersembunyi memandangimu di layar handphone; memandangi uraian kata yang kautulis. Aku jatuh cinta pada tulisanmu, dan (mungkin) padamu.
.
Hanya bisa bersembunyi. Bersembunyi menyebut namamu dalam bait-bait doa. Berharap di seruan nanti, namaku dan namamu bersanding merayakan cinta.
.
Hanya bisa bersembunyi. Bersembunyi menanyakan kabarmu. Sering mungkin, kumenulis kalimat tanya, 'Apa kabar, sehat?' Ah tapi, kalimat itu pun ikut bersembunyi. Jemari ini hanya bisa mengetik dalam persembunyian. Tak berani mengirimkannya padamu.
.
Hanya bisa bersembunyi. Bersembunyi merindukanmu. Merindukan sosokmu yang entah kapan, lukisan parasmu itu, tertata rapi di dinding hatiku.
.
Hanya bisa bersembunyi. Dan jujur saya kesal dengan persembunyian ini. Aku ingin keluar dan menyatakannya padamu. Tapi apa daya, verbal ini terkunci rapat. Dan anehnya, saya malah menikmati persembunyian ini bersama air mata.
.
Hanya bisa bersembunyi. Dan andai kau peka, bergotong-royong saya ingin kau tiba ke rumahku. Mengakhiri persembunyianku dikala ini. .Buka juga disini
Kau mau datang, kan?
.
Hei jawab! Kau mau datang, kan?
.
Kok nggak dijawab sih?
.
Hmm... iya lupa, bagaimana mungkin kau menjawab. Sedang, pertanyaan ini pun kulontarkan dalam persembunyian pula.
.
DALAM BUKU #RintihanJemari | Aby A. Izzuddin
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Menikahlah dengan dia, seseorang yang membuatmu tidak harus menjadi orang lain. Yang dia, senantiasa memaklumi kekuranganmu. Ia hanya geleng-geleng kepala sembari tersenyum dikala tingkahmu malu-maluin, misalnya. Ia tidak ilfiel. Tidak jengkel. Ia mengerti bahwa pasangan-nya yaitu seorang manusia, bukan malaikat.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang membuatmu nyaman dalam hal apapun. Yang dia, tidak mengekang segala hobi dan kebiasaanmu (yang baik). Sebab kiprah ijab kabul adalah untuk melengkapi, bukan untuk menguasai.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang menyayangi kau sebagai teman perjalanan, bukan sebagai pembantu apalagi tukang masak. Ia tahu bahwa istrinya yaitu untuk didekap di dada, bukan ditunjuk di muka.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang selalu berikhtiar tuk bahagiakanmu dunia juga akhirat. Ia berpeluh keringat banting tulang demi kau di siang hari. Tapi, ia juga tak pernah bolos menemani shalatmu di malam hari.
.
Maka duhai perempuan, lebih baik terlambat menikah daripada TERPAKSA menentukan lelaki yang kau tahu betul bahwa beliau tidak baik. Yang kau tahu bahwa dengan-nya kau tak pernah merasa nyaman.
.
Ingatlah bahwa penderitaan seorang perempuan, tidak dimulai dari rahim siapa ia dilahirkan. Tapi penderitaan-nya dimulai dikala beliau sengaja menentukan pendamping yang tidak baik.
.
Aby A. Izzuddin
.
Terakhir... selalulah berdoa, ya. Semoga pangeran shaleh itu segera hingga ke rumahmu. Untuk kemudian, menghadiahkan bingkisan cinta untukmu. ..
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang membuatmu nyaman dalam hal apapun. Yang dia, tidak mengekang segala hobi dan kebiasaanmu (yang baik). Sebab kiprah ijab kabul adalah untuk melengkapi, bukan untuk menguasai.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang menyayangi kau sebagai teman perjalanan, bukan sebagai pembantu apalagi tukang masak. Ia tahu bahwa istrinya yaitu untuk didekap di dada, bukan ditunjuk di muka.
.
Menikahlah dengan dia, seseorang yang selalu berikhtiar tuk bahagiakanmu dunia juga akhirat. Ia berpeluh keringat banting tulang demi kau di siang hari. Tapi, ia juga tak pernah bolos menemani shalatmu di malam hari.
.
Maka duhai perempuan, lebih baik terlambat menikah daripada TERPAKSA menentukan lelaki yang kau tahu betul bahwa beliau tidak baik. Yang kau tahu bahwa dengan-nya kau tak pernah merasa nyaman.
.
Ingatlah bahwa penderitaan seorang perempuan, tidak dimulai dari rahim siapa ia dilahirkan. Tapi penderitaan-nya dimulai dikala beliau sengaja menentukan pendamping yang tidak baik.
.
Aby A. Izzuddin
.
Terakhir... selalulah berdoa, ya. Semoga pangeran shaleh itu segera hingga ke rumahmu. Untuk kemudian, menghadiahkan bingkisan cinta untukmu. ..
Aamin ya Allah....
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lelaki yang menangis karenamu, mungkin beliau lapang dada mencintaimu. Namun lelaki yang menagis lantaran dosa, itulah imam yang terbaik untukmu. Semua lisan memang gampang mengucap rasa, namun tak semua hati bisa melukis cinta.
.
Dan lukisan cinta paling indah itu adalah: ketika sentuhan gugurkan dosa, tatkala dekapan mengundang taqwa, dan disaat pelukan hadirkan surga. Yang kesemua itu diawali dengan kesepakatan suci pada Allah... janji, untuk menjaga sang bidadari sepenuh hati. Dengan kasih sayang tak bertepi.
.
Duhai, adakah dia?
.
Aby A. Izzuddin
.
Dan lukisan cinta paling indah itu adalah: ketika sentuhan gugurkan dosa, tatkala dekapan mengundang taqwa, dan disaat pelukan hadirkan surga. Yang kesemua itu diawali dengan kesepakatan suci pada Allah... janji, untuk menjaga sang bidadari sepenuh hati. Dengan kasih sayang tak bertepi.
.
Duhai, adakah dia?
.
Aby A. Izzuddin
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tak apa kan kalau saya menyerah? Membiarkan rasa ini layu disengat waktu. Sebab saya sadar, semekar apa pun cinta ini, kau, sepertinya, tak berkenan untuk sekedar menyirami dengan sepercik senyuman.
.
Tak apa kan kalau saya pergi? Meninggalkan beranda jiwamu. Sungguh saya sudah berulang kali mengetuk pintu hatimu, namun kau, entahlah, bahkan tak berkenan untuk menjawab salamku.
.
Tak apa kan kalau saya mundur? Mencoba melepaskan rasa yang sudah terpasung demi kamu. Mencoba membebaskan cita-cita yang usang terkurung lantaran kamu. Sebab, ya... saya tahu, namaku bukanlah yang tertulis dalam kamus hatimu.
.
Aku mengerti, bahwa cinta sebaiknya tidak saling memaksa. Kaprikornus bolehkah saya pergi sekarang, Duhai? Menjelajahi semesta guna menemukan ia yang mau mendapatkan uluran tanganku?
.
Maaf kalau saya tak mau memperjuangkan-mu lagi, ya. Maaf. Untuk pertama kalinya saya ingin berguru putus asa. Karena bagiku, selain-mu, ada banyak hati yang sedang menanti untuk diperjuangkan juga.
.
Jadi, boleh saya pamit?
.
DALAM BUKU #RintihanJemari | Aby A. Izzuddin
.
Tak apa kan kalau saya pergi? Meninggalkan beranda jiwamu. Sungguh saya sudah berulang kali mengetuk pintu hatimu, namun kau, entahlah, bahkan tak berkenan untuk menjawab salamku.
.
Tak apa kan kalau saya mundur? Mencoba melepaskan rasa yang sudah terpasung demi kamu. Mencoba membebaskan cita-cita yang usang terkurung lantaran kamu. Sebab, ya... saya tahu, namaku bukanlah yang tertulis dalam kamus hatimu.
.
Aku mengerti, bahwa cinta sebaiknya tidak saling memaksa. Kaprikornus bolehkah saya pergi sekarang, Duhai? Menjelajahi semesta guna menemukan ia yang mau mendapatkan uluran tanganku?
.
Maaf kalau saya tak mau memperjuangkan-mu lagi, ya. Maaf. Untuk pertama kalinya saya ingin berguru putus asa. Karena bagiku, selain-mu, ada banyak hati yang sedang menanti untuk diperjuangkan juga.
.
Jadi, boleh saya pamit?
.
DALAM BUKU #RintihanJemari | Aby A. Izzuddin
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tenanglah sebab, seribu kali pun perasaan-mu ditolak, kalau berjodoh, maka kalian niscaya bersatu. Namun khawatirlah karena, sejuta kali pun kau berjuang deminya, kalau tak jodoh, maka kalian tak akan pernah bersatu.
.
Alangkah heran-nya, dikala kita sibuk memikirkan sesuatu yang menjadi urusan Allah, hingga lupa melaksanakan banyak hal yang sejatinya kewajiban kita. Jodoh itu rezeki-Nya, bukan? Maka kiprah kita hanyalah mencari dengan cara yang diridhai-Nya, urusan Ia mau memberi atau tidak, ya terserah Allah. Semua ada dalam genggaman-Nya.
.
Jangan pusing-pusing memikirkan siapa dia, jangan galau-galau melamunkan 'kapan aku', pula... jangan sedih-sedih menggumamkan di mana bertemu. Jangan. Lebih baik sibukkan diri dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita. Apa itu?
.
Kewajiban kita yaitu merapikan niat, memaksimalkan ikhtiyar, memanjangkan doa, dan menata ulang hati semoga hanya Allah-lah daerah menampung harap. Dengan begitu, percayalah, dengan kun-fayakun-Nya Allah akan mempertemukan kau dengan jodoh terbaik, di daerah terbaik, dan... di waktu yang paling baik.
.
Sekali lagi, jodoh itu rezeki dari Allah. Maka, menyerupai kata Hasan al-Bashri, "Aku tahu rezekiku tak akan diambil orang, lantaran itulah kalbuku selalu tenang. Aku tahu 'amalku tak akan ditunaikan orang, oleh itulah saya sibuk mengerjakan-nya."
.
Jadi, perihal jodoh, mulailah memikirkan 'bagaimana', bukan 'kapan' atau 'siapa.'
.
DALAM BUKU #RintihanJemari | Aby A. Izzuddin
.
'Rintihan Jemari'
(Tentang Rasa, Luka, dan Sebuah Kerinduan)
.
Alangkah heran-nya, dikala kita sibuk memikirkan sesuatu yang menjadi urusan Allah, hingga lupa melaksanakan banyak hal yang sejatinya kewajiban kita. Jodoh itu rezeki-Nya, bukan? Maka kiprah kita hanyalah mencari dengan cara yang diridhai-Nya, urusan Ia mau memberi atau tidak, ya terserah Allah. Semua ada dalam genggaman-Nya.
.
Jangan pusing-pusing memikirkan siapa dia, jangan galau-galau melamunkan 'kapan aku', pula... jangan sedih-sedih menggumamkan di mana bertemu. Jangan. Lebih baik sibukkan diri dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita. Apa itu?
.
Kewajiban kita yaitu merapikan niat, memaksimalkan ikhtiyar, memanjangkan doa, dan menata ulang hati semoga hanya Allah-lah daerah menampung harap. Dengan begitu, percayalah, dengan kun-fayakun-Nya Allah akan mempertemukan kau dengan jodoh terbaik, di daerah terbaik, dan... di waktu yang paling baik.
.
Sekali lagi, jodoh itu rezeki dari Allah. Maka, menyerupai kata Hasan al-Bashri, "Aku tahu rezekiku tak akan diambil orang, lantaran itulah kalbuku selalu tenang. Aku tahu 'amalku tak akan ditunaikan orang, oleh itulah saya sibuk mengerjakan-nya."
.
Jadi, perihal jodoh, mulailah memikirkan 'bagaimana', bukan 'kapan' atau 'siapa.'
.
DALAM BUKU #RintihanJemari | Aby A. Izzuddin
.
'Rintihan Jemari'
(Tentang Rasa, Luka, dan Sebuah Kerinduan)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Adakah yang lebih didamba, dikala seorang wanita merasa bahwa dirinya tidak baik, lantas dipinang oleh seorang lelaki shaleh untuk kemudian menuntun-nya menjadi shalehah?
.
Adakah yang lebih dirindu, ketika masa kemudian kita begitu suram, namun datanglah sesosok pangeran yang mengulurkan tangan guna mengajak kita menuju masa depan yang lebih indah?
.
Adakah yang lebih diharap, tatkala kita merasa tak pantas menghuni surga-Nya, tapi kemudian hadirlah sesosok lelaki yang berkenan mengantarkanmu menjadi ratu bidadari di daerah itu?
.
Maka duhai, berdoalah semoga kalau cinta pertamamu yaitu lelaki yang buruk, semoga, cinta terakhirmu yaitu lelaki yang shaleh. Seseorang, yang senantiasa menghadirkan Allah dalam dongeng cintanya...
.
Bersamamu. :)
.
Aby A. Izzuddin
.
Sekali lagi berdoalah. "Yaa Allah, pertemukanlah hamba dengan ia yang sanggup menemani sisa nafas ini menuju surga-Mu. Menuju cinta-Mu."
.
Aaamin.
.
Adakah yang lebih dirindu, ketika masa kemudian kita begitu suram, namun datanglah sesosok pangeran yang mengulurkan tangan guna mengajak kita menuju masa depan yang lebih indah?
.
Adakah yang lebih diharap, tatkala kita merasa tak pantas menghuni surga-Nya, tapi kemudian hadirlah sesosok lelaki yang berkenan mengantarkanmu menjadi ratu bidadari di daerah itu?
.
Maka duhai, berdoalah semoga kalau cinta pertamamu yaitu lelaki yang buruk, semoga, cinta terakhirmu yaitu lelaki yang shaleh. Seseorang, yang senantiasa menghadirkan Allah dalam dongeng cintanya...
.
Bersamamu. :)
.
Aby A. Izzuddin
.
Sekali lagi berdoalah. "Yaa Allah, pertemukanlah hamba dengan ia yang sanggup menemani sisa nafas ini menuju surga-Mu. Menuju cinta-Mu."
.
Aaamin.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bukankah dulu kau pernah menghibur diri dengan berkata, 'Jika jodohnya, kita niscaya dipersatukan'. Dan sekarang, faktanya beliau tidak disatukan denganmu, beliau berjodoh dengan orang lain. Artinya sudah terang beliau bukan jodohmu, kan? Tapi kenapa malah sedih begitu?
.
Bukankah dulu kau pernah menenangkan diri dengan berdoa, 'Moga kau mendapatkan yang lebih baik dari diriku'. Dan hari ini, nyatanya beliau dipertemukan dengan seseorang yang memang lebih baik dari dirimu. Hajatmu itu --walau pura-pura-- telah di-ijabah oleh Allah. Namun kenapa malah bingung begitu?
.
Kau tahu apa salahmu? Salahmu yaitu bilang, 'Sabar saja, ya. Hubungan kita punya waktu terbaik untuk di-ikat oleh tali pernikahan'. Sayangnya kau tak sadar, waktu terbaik itu mungkin sudah lewat. Kala beliau memperlihatkan ikrar dan kau bilang 'nanti saja', maka kesempatan terbaik itu sudah lenyap. Hilang. Kau gres saja menyia-nyiakan sebuah komitmen yang sungguh begitu mahal.
.
Tapi tak apa, jangan menyesal. Baiknya kau berdoa saja, semoga ada yang berkenan memperjuangkanmu lagi, menyerupai beliau yang kausiakan itu. Apa ada?
.
Aby A. Izzuddin
.
Bukankah dulu kau pernah menenangkan diri dengan berdoa, 'Moga kau mendapatkan yang lebih baik dari diriku'. Dan hari ini, nyatanya beliau dipertemukan dengan seseorang yang memang lebih baik dari dirimu. Hajatmu itu --walau pura-pura-- telah di-ijabah oleh Allah. Namun kenapa malah bingung begitu?
.
Kau tahu apa salahmu? Salahmu yaitu bilang, 'Sabar saja, ya. Hubungan kita punya waktu terbaik untuk di-ikat oleh tali pernikahan'. Sayangnya kau tak sadar, waktu terbaik itu mungkin sudah lewat. Kala beliau memperlihatkan ikrar dan kau bilang 'nanti saja', maka kesempatan terbaik itu sudah lenyap. Hilang. Kau gres saja menyia-nyiakan sebuah komitmen yang sungguh begitu mahal.
.
Tapi tak apa, jangan menyesal. Baiknya kau berdoa saja, semoga ada yang berkenan memperjuangkanmu lagi, menyerupai beliau yang kausiakan itu. Apa ada?
.
Aby A. Izzuddin
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jodoh itu bergotong-royong dekat. Tinggal merubah rasa menjadi kata. Tinggal merubah cita-cita menjadi ungkapan..
.
Hanya mungkin yang jadi masalah, seorang wanita tidak berilmu memberi isyarat, seorang lelaki tidak punya keberanian, atau kadang tidak peka.
.
Ya. Tapi yang pasti, jangan beralasan jodoh niscaya bertemu di waktu yang tepat; alasannya yaitu barangkali, waktu yang sempurna itu sudah terlewat. Dan 'cinta yang dipendam' yaitu biang keladinya.
.
Allah menyuruh khitbah, dan bukankah khitbah dimulai dengan ungkapan? Allah mensyaratkan ijab qabul, dan bukankah ijab qabul berupa kata-kata? Oleh itu sekali lagi, untuk mengetahui siapa jodoh kita, maka rubahlah cinta menjadi kata. Ungkapkan perasaan itu.
.
Sulit?
.
Memang....
.
Aby A. Izzuddin
.
Hanya mungkin yang jadi masalah, seorang wanita tidak berilmu memberi isyarat, seorang lelaki tidak punya keberanian, atau kadang tidak peka.
.
Ya. Tapi yang pasti, jangan beralasan jodoh niscaya bertemu di waktu yang tepat; alasannya yaitu barangkali, waktu yang sempurna itu sudah terlewat. Dan 'cinta yang dipendam' yaitu biang keladinya.
.
Allah menyuruh khitbah, dan bukankah khitbah dimulai dengan ungkapan? Allah mensyaratkan ijab qabul, dan bukankah ijab qabul berupa kata-kata? Oleh itu sekali lagi, untuk mengetahui siapa jodoh kita, maka rubahlah cinta menjadi kata. Ungkapkan perasaan itu.
.
Sulit?
.
Memang....
.
Aby A. Izzuddin
Buat lebih berguna, kongsi: