Haram Bikin Seram



Jika saja setiap orang memahami harta haram berkonspirasi merusah badan seseorang dan seluruh kehidupannya, tentu mereka akan menghentikan kegiatan melanggar aturan langit dan bumi itu detik ini juga.
            Dr. Tauhid Nur Azhar, ilmuwan ‘segala bisa’ itu, dalam bukunya Haram Bikin Seram menggambarkan, betapa badan insan bereaksi sangat keras terhadap makanan berstatus haram, baik sebab materi pembuatannya ataupun cara mendapatkannya.
            Pertanyaan pertama, mengapa setiap orang yang mendapatkan benda haram, taruhlah, uang hasil KKN, akan cenderung gelisah? Jantungnya berdebar keras, keringat dinginnya meleleh di sepanjang tulang punggung, napasnya tersengal-sengal, dan kepala pening?
            Ternyata, penyebabnya yaitu rasa bersalah, rasa telah melaksanakan sebuah kekeliruan besar. Tahukah anda “rasa bersalah” itu dikala dijabarkan dalam uraian ilmiah akan memunculkan pengetahuan yang menakjubkan?
            Jika seseorang terus melanjutkan tindakan “haram” nya, menentang fitrah kejujuran dalam dirinya, getaran rasa bersalah itu mengguncang sistem normalitas dan homeostatis atau keseimbangan internal diri. Hormon skotofobin sebagai hormon ketakutan melimpah. Ini mendorong ketidak seimbangan hormonal lainnya. Akibatnya, metabolisme badan berubah drastis, kacau balau. Para elektron, proton, quark, lepton, boson dan fermion terganggu ritmenya.
            Keseimbangan yang sebelumnya berjalan sesuai perkembangannya menjadi berantakan. Konsep larangan pauli; pemisahan elektron dan arah spin yang sama dalam orbital bohr yang berbeda, tidak lagi dipatuhi. Para elektron semuanya berloncatan dan bertingkah laris semaunya!
            Apa yang terjadi kalau uang hasil KKN tadi lalu dibelanjakan? Jika uang itu lalu dibelikan daging, inilah yang akan terjadi.
            Ketika daging itu dimakan beramai-ramai oleh seluruh anggota keluarga, sewaktu hingga di lambung dan jalan masuk pencernaan, amilase, gastrin, pepsin, tripsin, garam empedu dan juga lipase akan malas “menjamu” sebab daging tadi dianggap tidak dikenal.
            Akibatnya ? “daging tadi akan diolah seenaknya dan tentu semaunya juga. Blok pembangun yang semestinya menjadi belahan dari sifat saleh dan jenius pada otak anak, gagal menjadi protein. Bahkan, banyak di antaranya yang menjadi gugus sterol alias lemak. Lemak ini akan terakumulasi menjadi hormon steroin dari anak ginjal yang mendorong terciptanya rasa cemas, gelisah, khawatir, dan ketakutan, (pemarah, pemurung)” jelas Dr. Tauhid.
Buat lebih berguna, kongsi:
close