Bismillaahir Rahmaanir Rahiim
Namaku Azizah, saya murid kelas 3 SD.
Mamaku.. beliau seorang yang sangat baik dan penyayang. Walaupun jarang bertemu saya lantaran harus bekerja, tapi mama yaitu satu satunya yang saya punya, selain si mbok yang selalu menemaniku setiap hari di rumah.
Hari ini saya ditanya temanku, "Mana papa kamu? kok nggak pernah jemput ke sekolah?". Aku bingung, apa itu "papa" ?. Dia bilang papa yaitu seorang perjaka sama menyerupai dia. Kok saya nggak pernah lihat dirumahku ada orang menyerupai cowok.
Aku pulang ke rumah, saya bertanya pada mama, apa itu perjaka dan apa itu "papa". Tapi entah kenapa mama menangis. Apa saya jahat? saya belum pernah melihat mama menangis. Dan kini saya menciptakan mama menangis.
Mama hanya memelukku. Dan bilang "Papa kau jahat, beliau tidak menginginkanmu, sayang. Dia suka memukul mama". Mama terus memelukku erat.
Aku menyeka air matanya. Mama terheran melihatku tersenyum.
" Kenapa kau tersenyum? "
" Apa papa itu perjaka menyerupai Haris sobat sekelasku ma?"
" Iya"
" Ma, jangan sedih. Yuk kita maafin papa"
" Maksud adek apa?"
" Papa kan perjaka sama menyerupai Haris. Haris setiap hari menggangguku dikelas. Jajanku suka diambil sama dia, ma. Dia juga nggak suka jikalau saya bersahabat dekat dia, dan saya juga suka dipukulnya."
" Kamu nggak balas, sayang ? "
" Tapi bu guru bilang, kata Allah kita harus memaafkan. Allah suka sama orang yang memaafkan" Jawabku sambil tersenyum
Ya Allah, kenapa mama tambah menangis... saya salah ya?
Hari ini saya tidak melihat mama ada di rumah. Akupun asik main boneka dan kelereng di depan rumah sendirian.
Tiba- datang mama menghampiri aku
" Mama pulaaaang" Aku menyambutnya dengan gembira.
Namaku Azizah, saya murid kelas 3 SD.
Mamaku.. beliau seorang yang sangat baik dan penyayang. Walaupun jarang bertemu saya lantaran harus bekerja, tapi mama yaitu satu satunya yang saya punya, selain si mbok yang selalu menemaniku setiap hari di rumah.
Hari ini saya ditanya temanku, "Mana papa kamu? kok nggak pernah jemput ke sekolah?". Aku bingung, apa itu "papa" ?. Dia bilang papa yaitu seorang perjaka sama menyerupai dia. Kok saya nggak pernah lihat dirumahku ada orang menyerupai cowok.
Aku pulang ke rumah, saya bertanya pada mama, apa itu perjaka dan apa itu "papa". Tapi entah kenapa mama menangis. Apa saya jahat? saya belum pernah melihat mama menangis. Dan kini saya menciptakan mama menangis.
Mama hanya memelukku. Dan bilang "Papa kau jahat, beliau tidak menginginkanmu, sayang. Dia suka memukul mama". Mama terus memelukku erat.
Aku menyeka air matanya. Mama terheran melihatku tersenyum.
" Kenapa kau tersenyum? "
" Apa papa itu perjaka menyerupai Haris sobat sekelasku ma?"
" Iya"
" Ma, jangan sedih. Yuk kita maafin papa"
" Maksud adek apa?"
" Papa kan perjaka sama menyerupai Haris. Haris setiap hari menggangguku dikelas. Jajanku suka diambil sama dia, ma. Dia juga nggak suka jikalau saya bersahabat dekat dia, dan saya juga suka dipukulnya."
" Kamu nggak balas, sayang ? "
" Tapi bu guru bilang, kata Allah kita harus memaafkan. Allah suka sama orang yang memaafkan" Jawabku sambil tersenyum
Ya Allah, kenapa mama tambah menangis... saya salah ya?
Hari ini saya tidak melihat mama ada di rumah. Akupun asik main boneka dan kelereng di depan rumah sendirian.
Tiba- datang mama menghampiri aku
" Mama pulaaaang" Aku menyambutnya dengan gembira.
" Lagi main apa sayang" Tanya mama
" Main kelereng, ma"
" Anak cewek kok main kelereng ?"
" Katanya bu guru saya dapat sambil berguru berhitung. Senin, selasa, rabu, kamis..."
" Berhitung hari?"
" Iya. Mama saya kasih 20 kelereng ya. kita masukkan dalam botol ini. Hari ini sama besok berarti kelerengnya udah berkurang dua ya ma? tinggal 18 lagi."
" Pinter anak mama" Kata mama sambil tersenyum
Aku bahagia sekali melihat mama tersenyum
" Ma, jikalau nanti kelerengnya tinggal satu. Berarti harinya tinggal satu ya ma"
" Maksudnya adek?"
" Berarti jikalau kelerengnya habis kan harinya juga habis"
" Lalu", Mama masih bertanya
"Berarti nggak dapat hidup lagi ya ma. Terus dapat ketemu sama Allah. asiiik"
" Azizah kok bilangnya gitu"
"Yah agar nanti tiap pagi Azizah ditemani sama Allah. Kan mama sibuk kerja. Azizah seneng jikalau ada yang menemani gitu ma."
Ya Allah mama memeluk saya dan menangis (lagi)...
" Mama jangan menangis. Azizah di critain sama bu guru, jikalau surganya Allah itu indah. Azizah dapat setiap hari main disana. Kaprikornus mama nggak perlu sedih, Azizah nggak sendirian kok."
Kali ini saya semakin nggak ngerti mama mencium dan memelukku eraaat sekali.
Ahhh....senangnya hari ini dapat sarapan sama mama.
" Ma, kok nggak kerja?"
Mama hanya tersenyum
" Mama jadi ngajak saya jalan- jalan hari ini?
" Iya sayang" Jawabnya singkat
Aku segera membereskan mainanku, namun dikala saya melewati kamar, saya dengar mama marah- murka dengan seseorang di telepon. Mama bilang kini sudah tidak kerja. Dan mama protes lantaran uang yang diberi orang itu kurang. Aku bertanya didalam hati, siapa orang itu?
Aku pergi ke kamar dan memecahkan celenganku. Wah uang koinku banyak sekali, ini niscaya cukup untuk bantu mama, pikirku.
" Ma, ini uang tabunganku." kataku
Aku menaruhnya di dalam sarung bantal lantaran jumlahnya yang banyak.
" Ini apa sayang?"
" Ini uang tabunganku ma, agar mama nggak resah lagi, katanya uang mama kurang"
" Sayang kau dengar dari siapa?"
" Tadi kan mama telepon. maap tadi adek nggak sengaja dengar. Mama, jikalau dapat jangan murka sama orang yang sudah beri kita uang. Azizah juga nggak pernah protes diberi uang saku berapapun sama mama. Azizah udah seneng kok ma" kataku sambil memeluknya ..
Mama memandangku lama, dan mengangguk sambil senyum. Cantik sekali..
Hari selanjutnya mama mengajakku jalan jalan. Katanya mau ketemu bu dokter di rumah sakit. Aku diminta mama, untuk menunggu di luar bersama si mbok. Ramai sekali disini. Aku coba membuka pintu, dan saya mendengar bu dokter bilang " saya rasa tidak lebih dari sebulan..."
Ya Allah, apa dokter itu orang jahat? kok beliau buat mamaku menangis lagi. Aku buru buru menutup pintu itu.
Setelah di kendaraan beroda empat saya bertanya,
" mama, kok mama menangis terus.? "
" nggak, mama nggak apa- apa sayang"
" ma, li..likimia itu apa?
Mama datang tiba menghentikan kendaraan beroda empat dan memandangku. Agak usang mama memandangku, sebelum alhasil tersenyum.
" Itu nama Musuh kita sayang"
" Dia jahat ya ma? Kita ajak kerumah saja ma, agar nanti saya ajak main, saya bagi mainan deh. Pasti beliau nggak jahat lagi"
Mama tidak menjawab apapun dan melanjutkan perjalanan pulang
Sudah 3 hari ini saya tidak masuk sekolah. Dan suatu malam, datang tiba badanku menggigil, dan cairan putih keluar dari hidungku. Mama memelukku erat. Tapi entah kenapa makin usang saya makin susah bernafas.
" Mama, kelereng di botolku kok sudah habis?.."
Mama tidak menjawab apa- apa dan masih saja terus menangis. Si mbok juga disebelahku. Dia memijit kakiku.
" Sudah Adek istirahat saja ya sayang"
" Mama saja dulu. Jangan kawatir, besok ada Allah yang menemaniku di nirwana ma."
Aku merasa pandanganku tambah kabur dan gelap.
" Ma, apa mama masih murka sama papa?"
Aku tak mendengar mama menjawab apapun
" Jangan murka ya ma, Papa niscaya orang baik. Karena mama juga baik. mungkin Azizah yang tidak baik. Gara- gara Azizah papa jadi pergi. Nanti jikalau ketemu papa, tolong sampaikan jikalau Azizah kangen ya ma"
" Iya sayang" Jawab mama sambil terisak
"Nanti Azizah akan bilang sama Allah agar kita semua, mbok juga, dapat berkumpul di surganya Allah yang indah. Azizah juga mau bilang sama Allah agar mama nggak diminta kerja lagi di surga, jadi mama dapat temani Azizah tiap hari. ya ma? "
" Iya sayang"
"Mama,.... semua gelap, Azizah tidur dulu................."
(syahidah)
Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ...
Note: Artikel ini berasal dari banyak sekali sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya lantaran sudah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik orisinil yang sudah bersusah payah lagi nrimo menciptakan artikel ini. Aamiin.
" Main kelereng, ma"
" Anak cewek kok main kelereng ?"
" Katanya bu guru saya dapat sambil berguru berhitung. Senin, selasa, rabu, kamis..."
" Berhitung hari?"
" Iya. Mama saya kasih 20 kelereng ya. kita masukkan dalam botol ini. Hari ini sama besok berarti kelerengnya udah berkurang dua ya ma? tinggal 18 lagi."
" Pinter anak mama" Kata mama sambil tersenyum
Aku bahagia sekali melihat mama tersenyum
" Ma, jikalau nanti kelerengnya tinggal satu. Berarti harinya tinggal satu ya ma"
" Maksudnya adek?"
" Berarti jikalau kelerengnya habis kan harinya juga habis"
" Lalu", Mama masih bertanya
"Berarti nggak dapat hidup lagi ya ma. Terus dapat ketemu sama Allah. asiiik"
" Azizah kok bilangnya gitu"
"Yah agar nanti tiap pagi Azizah ditemani sama Allah. Kan mama sibuk kerja. Azizah seneng jikalau ada yang menemani gitu ma."
Ya Allah mama memeluk saya dan menangis (lagi)...
" Mama jangan menangis. Azizah di critain sama bu guru, jikalau surganya Allah itu indah. Azizah dapat setiap hari main disana. Kaprikornus mama nggak perlu sedih, Azizah nggak sendirian kok."
Kali ini saya semakin nggak ngerti mama mencium dan memelukku eraaat sekali.
Ahhh....senangnya hari ini dapat sarapan sama mama.
" Ma, kok nggak kerja?"
Mama hanya tersenyum
" Mama jadi ngajak saya jalan- jalan hari ini?
" Iya sayang" Jawabnya singkat
Aku segera membereskan mainanku, namun dikala saya melewati kamar, saya dengar mama marah- murka dengan seseorang di telepon. Mama bilang kini sudah tidak kerja. Dan mama protes lantaran uang yang diberi orang itu kurang. Aku bertanya didalam hati, siapa orang itu?
Aku pergi ke kamar dan memecahkan celenganku. Wah uang koinku banyak sekali, ini niscaya cukup untuk bantu mama, pikirku.
" Ma, ini uang tabunganku." kataku
Aku menaruhnya di dalam sarung bantal lantaran jumlahnya yang banyak.
" Ini apa sayang?"
" Ini uang tabunganku ma, agar mama nggak resah lagi, katanya uang mama kurang"
" Sayang kau dengar dari siapa?"
" Tadi kan mama telepon. maap tadi adek nggak sengaja dengar. Mama, jikalau dapat jangan murka sama orang yang sudah beri kita uang. Azizah juga nggak pernah protes diberi uang saku berapapun sama mama. Azizah udah seneng kok ma" kataku sambil memeluknya ..
Mama memandangku lama, dan mengangguk sambil senyum. Cantik sekali..
Hari selanjutnya mama mengajakku jalan jalan. Katanya mau ketemu bu dokter di rumah sakit. Aku diminta mama, untuk menunggu di luar bersama si mbok. Ramai sekali disini. Aku coba membuka pintu, dan saya mendengar bu dokter bilang " saya rasa tidak lebih dari sebulan..."
Ya Allah, apa dokter itu orang jahat? kok beliau buat mamaku menangis lagi. Aku buru buru menutup pintu itu.
Setelah di kendaraan beroda empat saya bertanya,
" mama, kok mama menangis terus.? "
" nggak, mama nggak apa- apa sayang"
" ma, li..likimia itu apa?
Mama datang tiba menghentikan kendaraan beroda empat dan memandangku. Agak usang mama memandangku, sebelum alhasil tersenyum.
" Itu nama Musuh kita sayang"
" Dia jahat ya ma? Kita ajak kerumah saja ma, agar nanti saya ajak main, saya bagi mainan deh. Pasti beliau nggak jahat lagi"
Mama tidak menjawab apapun dan melanjutkan perjalanan pulang
Sudah 3 hari ini saya tidak masuk sekolah. Dan suatu malam, datang tiba badanku menggigil, dan cairan putih keluar dari hidungku. Mama memelukku erat. Tapi entah kenapa makin usang saya makin susah bernafas.
" Mama, kelereng di botolku kok sudah habis?.."
Mama tidak menjawab apa- apa dan masih saja terus menangis. Si mbok juga disebelahku. Dia memijit kakiku.
" Sudah Adek istirahat saja ya sayang"
" Mama saja dulu. Jangan kawatir, besok ada Allah yang menemaniku di nirwana ma."
Aku merasa pandanganku tambah kabur dan gelap.
" Ma, apa mama masih murka sama papa?"
Aku tak mendengar mama menjawab apapun
" Jangan murka ya ma, Papa niscaya orang baik. Karena mama juga baik. mungkin Azizah yang tidak baik. Gara- gara Azizah papa jadi pergi. Nanti jikalau ketemu papa, tolong sampaikan jikalau Azizah kangen ya ma"
" Iya sayang" Jawab mama sambil terisak
"Nanti Azizah akan bilang sama Allah agar kita semua, mbok juga, dapat berkumpul di surganya Allah yang indah. Azizah juga mau bilang sama Allah agar mama nggak diminta kerja lagi di surga, jadi mama dapat temani Azizah tiap hari. ya ma? "
" Iya sayang"
"Mama,.... semua gelap, Azizah tidur dulu................."
(syahidah)
Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ...
Note: Artikel ini berasal dari banyak sekali sumber luar milik orang lain, dan maaf saya tak mencantumkan sumbernya lantaran sudah lupa & tak tahu akan sumber tersebut.
Semoga pahala amal jariah selalu tercurah kepada pemilik orisinil yang sudah bersusah payah lagi nrimo menciptakan artikel ini. Aamiin.
Buat lebih berguna, kongsi: