Wacana Dajjal

Hati2 dengan Fitnah Dajjal



TEMPAT KELUARNYA DAJJAL


Oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA


Dajjal akan keluar dari arah timur, dari Khurasan, dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan. Kemudian mengembara ke selurah penjuru bumi. Maka tidak ada satu pun negeri yang tidak dimasukinya kecuali Makkah dan Madinah, lantaran kedua kota suci ini selalu dijaga oleh malaikat.



Dalam hadits Fatimah binti Qais terdahulu disebutkan bahwa Nabi saw bersabda mengenai Dajjal,

"Artinya : Ketahuilah bahwa dia berada di bahari Syam atau bahari Yaman. Oh tidak, bahkan ia akan tiba dari arah timur. Apa itu dari arah timur? Apa itu dari arah timur... Dan dia berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah timur." [Shahih Muslim 18 : 83]

Diriwayatkan dari Abubakar Ash-Shiddiq Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada kami.

"Artinya : Dajjal akan keluar dari bumi ini di potongan timur yang berjulukan Khurasan. " [Jami' Tirmidzi dengan Syarahnya Tuhfatul Ahwadzi, Bab Maa Saa-a min Aina Yakhruju Ad-Dajjal 6: 495. Al-Albani berkata, "Shahih. " Vide: Shahih Al-Jami' Ash-Sha-ghir 3: 150, hadits nomor 3398]

Dari Anas Radhiyalahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya : Dajjal akan keluar dari kampung Yahudiyyah kota Ashbahan bersama tujuh puluh ribu orang Ashbahan. " [Al-Fathur Rabbani Tartib Musnad Ahmad 24: 73. Ibnu Hajar berkata, "Shahih. " Periksa: Fathul-Bari 13: 328). Ibnu Hajar berkata, "Adapun mengenai tempat dari mana ia keluar? Maka secara niscaya ia akan keluar dari tempat timur. " (Fathul-Bari 13: 91)]

Ibnu Katsir berkata, "Maka Dajjal akan mulai muncul dari Ashbahan, dari suatu kampung yang berjulukan Al- Yahudiyyah. " [An-Nihayah fil Fitan wal Ma-lahim 1: 128 dengan tahqiq DR. Thaha Zaini]

DAJJAL TIDAK MEMASUKI KOTA MAKKAH DAN MADINAH Dajjal diharamkan memasuki kota Makkah dan Madinah ketika ia muncul pada simpulan zaman, menurut hadits-hadits yang shahih. Adapun tempat-tempat selain Makkah dan Madinah akan dimasukinya satu demi satu.

Dalam hadits Fatimah binti Qais Radhiyallahu 'anha disebutkan bahwa Dajjal mengatakan, "Maka saya akan keluar dan mengembara di bumi, dan tiada satu pun tempat kecuali saya masuki selama empat puluh malam kecuali Makkah dan Thaibah (Madinah), lantaran kedua kota itu diharamkan bagi saya untuk memasukinya. Apabila saya hendak memasuki salah satu dari kedua kota tersebut. saya dihadapi oleh malaikat yang menghunus pedang untuk menghardik saya, dan pada tiap-tiap lorongnya ada malaikat yang menjaganya.” [Shahih muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyrotis Sa'ah, Bab Qishshotil Jasasah 18: 83]

Juga diriwayatkan bahwa Dajjal tidak akan memasuki empat buah masjid, yaitu masjidil Haram, Masjid Madinah. Masjid Thir, dan masjid Al-Aqsho. Imam Ahmad meriwayatkan dari Jinadah bin Abi Umayyah Al-Azdi, ia berkata. ''Saya pernah pergi bersama seorang lelaki Anshar kepada salah seorang sobat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian kami berkata. "Tolong ceritakan kepada kami apa yang pernah Anda dengar dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai Dajjal, lantas ia mengemukakan hadits itu seraya berkata, "Sesungguhnya ia akan berdiam di bumi selama empat puluh hari yang dalam waktu itu ia sanggup mencapai semua tempat minum (sumber air), dan ia tidak mendekati empat buah masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjid Madinah, Masjid Thur. dan Masjidil Aqsho." [Al-Fathu Rabbani 24: 76 dengan tartib As-Sa'ati. Al-Haitsami berkata. "Diriwayatkan oleh Ahmad dan perawi-perawinya ialah perawi-perawi shahih." Majma'uz Zawaid 7: 343. Ibnu Hajar berkata, "Perawi-perawinya kepercayaan." Fathul Bari 13: 105]

Adapun yang tersebut dalam riwayat Bukhari dan Muslim dalam kitab Shahihnya (Shahih Bukhari, Kitab Ahaditsul Anbiya', Bab Qaulillah "wadzkur Fil Kitabi Maryam" 6: 477; dan Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Dzikril Masih Ibni Maryam 'alaihissalam wal- Masihid Dajjal 2: 233-235) yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang berambut kribo dan buta matanya sebelah kanan sedang meletakkan thawaf di Baitullah, lantas ditanya, kemudian orang-orang menjawab bahwa dia ialah Al-Masih Ad-Dajjal, maka riwayat ini tidak bertentangan dengan terhalangnya Dajjal memasuki kota Makkah dan Madinah, lantaran terhalangnya Dajjal memasuki kota Makkah dan Madinah ialah besok pada pemunculannya pada simpulan zaman. Wallahu a'lam. [Periksa: Syarah Nawawi terhadap Shahih Muslim 2: 234 dan Fathul-Bari 6: 488-489]

PENGIKUT-PENGIKUT DAJJAL Kebanyakan pengikut Dajjal ialah orang-orang Yahudi, orang Ajam, orang Turki, dan banyak lagi insan dari banyak sekali bangsa dan golongan yang kebanyakan dari orang-orang Arab dusun dan kaum wanita.

Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.

"Artinya: Dajjal akan diikuti oleh orang-orang Yahudi Ashfahan sebanyak tujuh puluh ribu orang yang mengenakan jubah tiada berjahit. " [Shahih Muslim. Kitabul Fitan wa Asyrotis Sa'ah, Bab Fi Baqiyyah Min Ahaadiitsid Dajjal 18: 85-86)]

Dan dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan:

"Tujuh puluh ribu orang yang mengenakan topi. " [Al-Fathur Rabbani Tartib Musnad Ahmad 24: 73. Hadits in: shahih. Periksa: Fathul-Bari 13: 328]

Dan di dalam riwayat Abubakar disebutkan.

“Dia diikuti oleh kaum yang mukanya gelap.” [Riwayat Tirmidzi]

Ibnu Katsir berkata. "Menurut lahirnya -wallahu a 'lam- yang di maksud dengan Tark itu ialah pembantu-pembantu Dajjal." [An-Nihayah Fil Fitan wal Malahim 1: 117]

Demikian pula yang dimaksud dalam hadits Abi Hurairah. "Tidaklah tiba kiamat sehingga kau memerangi bangsa Khauz dan Kirman dari orang-orang Ajam yang wajahnya merah, hidungnya pipih (pesek). matanya sipit, wajahnya menyerupai tembaga, dan sepatunya beludru." [Shahih Bukhari, Kitab Al-Manaqib, Bab 'Alamatin Nubuwwab Fil Islam 6: 604]

Adapun pengikut Dajjal kebanyakan dari orang-orang Arab kampung disebabkan pada waktu itu mereka dilanda kebodohan. Di dalam hadits Abi Umamah yang panjang antara lain disebutkan:

Dan di antara fitnahnya –yakni fitnah Dajjal- ialah ia akan berkata kepada orang-orang Arab kampung, "Bagaimana pendapatmu bila saya membangkitkan ayahmu dan ibumu, apakah kau mau bersaksi bahwa saya ialah tuhanmu ?" Dia menjawab, "Ya." Kemudian ada dua syetan yang menyerupakan diri dengan ayahnya dan ibunya, lantas keduanya berkata, "Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia ialah tuhanmu." [Sunan Ibnu Majah, Kitabul Fitan 2:1359-1363. Hadits ini shahih. Periksa: Shahih Al-Jami' Ash-Shaghir 6: 273- 277, hadits no. 7752]

Sedangkan kaum perempuan yang banyak mengikutinya disebabkan lebih gampang terpengaruh dari pada orang-orang Arab kampung, di samping kebodohan mereka. Di dalam hadits Ibnu Umar ra, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Artinya : Dajjal akan turun di lembah air Murqonah' ini, maka orang yang tiba kepadanya kebanyakan kaum wanita, sehingga seseorang akan pergi menemui sobat karibnya, ibunya, anak perempuanya, saudara perempuannya, dan kepada bibinya untuk meneguhkan hatinya lantaran kuatir mereka akan pergi menemui Dajjal." [Musnad Ahmad 7: 190 dengan tahqiq Ahmad Syakir, dan dia berkata, "Isnadnya shahih."]

[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq] 

FITNAH DAJJAL


Oleh Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA



Fitnah Dajjal merupakan fitnah paling besar di antara fitnah-fitnah, yang ada sejak Allah membuat Adam hingga datangnya hari kiamat. Hal ini disebabkan. Allah memperlihatkan hal-hal yang luar biasa padanya yang memukau dan membingukan logika pikiran.

Dalam riwayat-riwayat disebutkan bahwa Dajjal mempunyai nirwana dan neraka. maka surganya itu ialah neraka dan nerakanya ialah surga. Dia juga mempunyai sungai-sungai air dan gunung-gunung roti. Dia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan lantas langit pun menurunkan hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan lantas bumi menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dengan segala hasilnya. Dia sanggup melintasi bumi dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan yang luar biasa, bagaikan hujan yang ditiup angin kencang, serta kejadian-kejadian luar biasa lainnya.

Semua itu disebutkan di dalam hadits-hadits shahih, antara lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

Artinya: "Dajjal itu buta matanya sebelah kiri, berambut keriting, mempunyai nirwana dan neraka. Maka nerakanya ialah nirwana dan surganya ialah neraka" [Shahih Muslim, Kitabul Fitan wa Asyrothis Sa 'ah, Bab Dzikir Ad-Dajjal 18: 60-61]

Dan diriwayatkan pula oleh Imam Muslim dari Hudzaifah Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Artinya : Sunguh saya labih mengetahui apa yang menyertai Dajjal. la akan bersama dua buah sungai yang mengalir, yang satu kelihatan mengalirkan air dan satunya lagi kelihatan mengalirkan api yang menyala-nyala, maka hendaklah ia mendatangi sungai yang kelihatan berisi api itu, dan hendaklah ia pejamkan matanya, lantaran yang nampak api itu ialah air yang dingin" [Shahih Muslim 18 : 61]

Dalam hadits Nawwas bin Sam'an Radhiyallahu 'anhu bahwa para sobat bertanya kepada Rasululah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai Dajjal, "Wahai Rasulullah, berapa lamakah ia tinggal di bumi?" dia menjawab. selama empat puluh hari, sehari menyerupai setahun, yang seharinya lagi menyerupai sebulan. dan yang sehari lagi menyerupai sejum'at, dan hari-hari lainnya sepeti hari-harimu." Mereka bertanya, "Bagaimana kecepatanya di bumi?" Beliau menjawab. "Seperti hujan yang ditiup angin kencang. Lalu ia mendatangi suatu kaum dan diajaknya kaum itu. kemudian mereka mempercayainya dan memenuhi -seruannya. Lalu ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, maka langit pun menurunkan hujan. dan memerintahkan bumi untuk menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan bumi pun merumput dengan leluasa hingga badannya gemuk-gemuk dan berlemak. Kemudian ia mendatangi kaum yang lain lagi, kemudian diserunya, tetapi mereka menolak seruannya. Lantas ia berpaling dari mereka, kemudian tanah mereka mendadak menjadi kering dan tiada mereka mempunyai harta. Dan ia melewati tanah yang kosong seraya berkata kepadanya. "Keluarkanlah perbendaharaanmu!" Lalu keluarlah perbendaharaannya mengikutinya menyerupai sekumpulan lebah. Kemudian ia memanggil seorang cowok yang gemuk, kemudian ditebasnya dengan pedang hingga terpotong menjadi dua dan dipisahkannya antara kedua potongan itu sejauh bidikan panah. Kemudian dipanggilnya lagi cowok itu, kemudian ia tiba kepadanya dengan wajah berseri-seri sambil tertawa." [Shahih Muslim, Bab Dzikir Ad-Dajjal 18: 65-66]

Dan disebutkan dalam riwayat Bukhari dari Abu Sa'id Al-Khudri Radhiyallahu 'anhu bahwa lelaki yang dibunuh oleh Dajjal ini ialah termasuk orang terbaik yang keluar dari Madinah untuk menghadapi Dajjal, kemudian berkata kepadanya, "Aku bersaksi bahwa engkau ialah Dajjal yang telah dijelaskan beritanya kepada kami oleh Rasulullah saw." Lalu Dajjal menjawab, "Apakah pendapat Anda, bila saya bunuh orang ini, kemudian kuhidupkan kembali. Apakah Anda masih mewaspadai urusan ini?" (Yakni ihwal akreditasi Dajjal sebagai tuhan). Lalu orang-orang menjawab, "Tidak!" Kemudian Dajjal membunuhnya, kemudian menghidupkan kembali. Lalu lelaki itu berkata, "Demi Allah, tidak ada orang yang lebih mengerti ihwal engkau pada hari ini selain aku." Lantas Dajjal hendak membunuhnya, tetapi dia tidak mampu. [Shahih Bukhari, Ki-tabid Fitan, Bab Laa Yadkhulu Ad-Dajjal Al-Madinah 13: 101]

Dan telah disebutkan di muka riwayat Ibnu Majah dari Abi Umamah Al-Bahili Radhiyallahu 'anhu yang menyebutkan sabda Rasulullah saw mengenai Dajjal bahwa di antara fitnah Dajjal ialah ia berkata kepada orang-orang Arab kampung, "Bagaimana pendapatmu bila saya bangkitkan ayahmu dan ibumu? Apakah engkau mau bersaksi bahwa saya ada-lah tuhanmu?" Orang itu menjawab, "Ya." Kemudian dua syetan menyerupakan diri menyerupai ibu dan ayahnya, kemudian keduanya berkata. "Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dia ialah tuhanmu."

Kita memohon keselamatan kepada Allah, dan kita memohon tunjangan kepada-Nya dari segala fitnah.

JAWABAN TERHADAP ORANG YANG MENGINGKARI MUNCULNYA DAJJAL Telah disebutkan di muka beberapa buah hadits yang memperlihatkan kemutawatiran gosip akan munculnya Dajjal pada simpulan zaman, dan dia ialah langsung yang hakiki yang diberi hal-hal yang luar biasa oleh Allah.

Sementara itu Syekh Muhammad Abduh beropini bahwa Dajjal itu hanya lambang khurafat, kebohongan, dan keburukan-keburukan belaka. tidak berujud insan ('Vide: Tafsir Al-Manar 3: 317). Syekh Muhammad Abduh ini diikuti pula oleh Syekh Abu Ubayyah yang beropini bahwa Dajjal itu hanyalah sekadar menunjukan saja untuk melariskan kebatilan. bukan berwujud insan dari anak Adam.

Pendapat ini merupakan penakwilan yang menyimpang dari zhahir hadits tanpa disertai qarinah (tanda atau petunjuk ke arah itu). Baiklah Anda perhatikan perkataan Abu Ubayyah dalam ta'liqnya terhadap hadits-hadits Dajjal. Beliau berkata. "Berbeda-bedanya isi hadits mengenai tempat munculnya Dajjal, waktu kemunculannya, apakah dia Ibnu Shayyad ataukah bukan, semua itu memperlihatkan bahwa yang dimaksud dengan Dajjal hanyalah lambang kejelekan dan angkara murka yang lebih banyak didominasi yang berbagi kemadharatan dengan sangat cepat beserta fitnahnya yang mengganas dan merajalela pada suatu waktu hingga suatu ketika dilindas oleh kekuasaan kebenaran dan kalimah Allah:

"Sesungguhnya kebatilah niscaya akan lenyap. " [Al-Isra': 81 (An-Nihayah fil fitan wal Malahim 1: 118-119).]


Beliau berkata lagi, "Apakah tidak lebih utama untuk dipahami bahwa Dajjal itu sebagai lambang keburukan, kepalsuan, dan kebohongan...?" [Ibid, halaman 152]

Pendapat ini tertolak lantaran hadits-haditsnya secara tegas dan terang memperlihatkan bersama-sama Dajjal itu ialah seseorang lelaki yang ada wujudnya dan tidak ada satu pun indikasi yang memperlihatkan bahwa ia hanya sekadar lambang banyaknya khurafat, kebohongan dan kebatilan. Dalam riwayat-riwayat tersebut tidak terdapat pertentangan lantaran semuanya sanggup dikompromikan. Dan telah saya jelaskan di muka bahwa pertama kali Dajjal akan muncul dari Ashbahan dari arah Khurasan yang semuanya berada di tempat timur. Dan telah saya jelaskan pula perihal Ibnu Shayyad, apakah dia Dajjal atau bukan, serta telah saya sebutkan juga perkataan para ulama mengenai ini.

Bila telah demikian terang masalahnya, dan bahwa dalam riwayat-riwayat itu tidak terdapat pertentangan dan kegoncangan baik mengenai tempat kemunculannya maupun waktu kemunculannya. maka tidak ada satu pun alasan yang mendukung pendapat kedua dia itu (Syekh Muhammad Abduh dan Syekh Abu Ubayyah). Apalagi dengan adanya hadits-hadits yang memperlihatkan sifat-sifatnya dan ciri-cirinya bahwa dia sebagai yang sebenarnya.

Lebih-lebih lagi Abu Ubayyah sendiri tidak konsisten dalam perkataannya hingga tampak kontradiktif dalam mengomentari hadits-hadits Dajjal dalam kitab An Nihayah fil fitan wal malahim karya lbnu Katsir. Misalnya komentar dia terhadap sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Di antara kedua matanya terdapat goresan pena kafir yang sanggup dibaca oleh setiap orang yang membenci perbuatanyan atau setiap orang yang beriman.''seraya dia bersabda: "Kalian semua tahu bahwa tak seoraug pun dari kalian yang sanggup melihat Rabbnya hingga ia meninggal dunia " dalam mengomentari hadits ini Abu Ubayyah berkata. "Ini memperlihatkan kebohongan Dajjal yang mengaku sebagai Tuhan. Mudah-mudahan Allah menghancurkan dia dan menimpakan kemarahan dan laknat-Nya kepadanya." [An-Nihayah 1:89]

Dengan perkataannya ini Abu Ubayyah beropini bahwa Dajjal itu ialah insan yang sebenarnya yang mengaku sebagai tuhan, dan dia mendo’akan semoga dia dibenci dan dilaknat oleh Allah. Dan di tempat lain dia tidak mengakui Dajjal sebagai insan yang sebenarnya. Melainkan hanya perlambang keburukan dan fitnah. Perkataan atau pendapat dia ini terang kontradiktif.

Dan saya berharap mudah-mudahan mereka tidak terkena sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam

"Artinya : Sesungguhnya sesudahmu nanti akan ada kaum yang mendustakan eksekusi rajam, Dajjal, syafa 'at, adzab kubur, dan kaum yang dikeluarkan dari neraka setelah mereka disiksa di dalamnya." [Musnad Ahmad 1: 223 dengan tahqiq Ahmad Syakir. Beliau berkata, "Isnadnya shahih."]

Dalam pembahasan yang akan tiba akan dibicarakan keluar biasaan Dajjal, perintah berta 'awwudz (mohon perlindungan) dari fitnahnya, gosip ihwal kehancurannya, yang semuanya itu memperlihatkan secara qath'i bahwa Dajjal ialah insan yang sebenarnya.

[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat, Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin, Penerbit CV Pustaka Mantiq]

dari Al manhaj.com
Buat lebih berguna, kongsi:
close