5 Hal Ini Penyebab Tertolaknya Doa

Hidayatullah.com – Doa merupakan senjata ampuh bagi seorang mukmin. Yang mana ia seringkali dipakai ketika hidup dihadapkan dengan aneka macam macam ujian. Pada ketika itu, biasanya insan akan merasa sangat membutuhkan pertolongan, meminta fasilitas dan berdoa semoga diberikan jalan keluar.
Namun, tidak semua doa otomatis dikabulkan. Adakalanya doa kehilangan keampuhannya, yang disebabkan oleh amalan yang menjadikannya penghalang diijabahnya sebuah doa.
1. Karena Sesuatu yang Haram
نْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم:َ “أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ { يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنْ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ } وَقَالَ { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ } ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ” (رواه مسلم).
Dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Wahai sekalian manusia, sebenarnya Allah itu baik. Dia tidak akan mendapatkan melainkan yang baik pula. Dan sebenarnya Allah telah memerintahkan kepada orang-orang mukmin menyerupai yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah masakan yang baik-baik (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah rezeki yang baik-baik yang telah Kami rezekikan kepadamu.’” Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan perihal seorang pria yang telah usang berjalan lantaran jauhnya jarak yang ditempuhnya. Sehingga rambutnya kusut masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.”Padahal, makanannya dari sumber yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dengan masakan yang haram, maka bagaimanakah mungkin akan dikabulkan doa orang menyerupai itu?.” (HR. Muslim).
2. Tergesa-gesa Ingin Dikabulkan dan Lantas Meninggalkannya
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُولُ دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي” (متفق عليه)
“Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “(Do’a) salah seorang diantara kalian niscaya akan dikabulkan selagi ia tidak terburu-buru, dengan mengatakan; ‘Aku telah berdoa, namun tidak kunjung dikabulkan.” (HR.Muttafaq ‘alaih).
3. Meninggalkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
عن حذيفة بن اليمن عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: وَ الَّذِى نَفْسىِ بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِاْلمـَعْرُوْفِ وَ لَتَنْهَوُنَّ عَنِ اْلمـُنْكَرِ وَ لَيُوْشِكَنَّ اللهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ فَتَدْعُوْنَهُ فَلاَ يَسْتَجِيْبُ لَكُمْ
Dari Hudzaifah bin al-Yaman dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, benar-benar kalian beramar ma’ruf dan nahi munkar atau Allah benar-benar hampir mengirimkan siksaan dari-Nya, kemudian kalian berdoa dan tidak akan dikabulkan.” [HR at-Turmudziy: 2169 dan Ahmad: V/ 388, 391]
4. Salah Cara
Amal ibadah akan diterima apabila benar dan ikhlas. Salah satu kesalahan dalam berdoa sanggup berupa melampaui batas dalam berdoa. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman:
ادْعُواْ رَبَّكُمْ تَضَرُّعاً وَخُفْيَةً إِنَّهُ لاَ يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan bunyi yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raaf: 55)
Kesalahan lain yang sering dijumpai, yakni semisal mengkhususkan suatu kawasan yang dianggap keramat untuk berdoa. Seperti di pohon, goa dan lain sebagainya.
5. Syirik Kepada Allah

Syirik dalam berdoa yaitu kesalahan yang paling fatal. Karena ia meminta kepada selain Allah, Rabb yang tiada sekutu baginya. Jelas ini tidak saja menjadi alasannya tertolaknya sebuah doa, lebih dari itu ia termasuk perbuatan syirik.
وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
“Janganlah kau mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) yaitu benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13).*/Yahya G. Nasrullah
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: