Novel Cinta - Novel Terbaru Cinta Terpendam Yang Dibawa Sampai Mati - Dear My Story- Kadang rasanya saya tidak pantas lagi untuk mengeluh, semua doa ku terjawab sudah, harapan menjadi kenyataan, dunia mimpiku seolah menjadi kehidupan. Baru kemarin saya bermimpi indah sekali tidak ingin saya bangun lagi dari tidur itu tetapi keadaan kini memaksa untuk bangun bahwa "Seindah-indah dunia mimpi niscaya engkau akan terbangun juga" meski Indah itu tetaplah sebuah mimpi yang tidak akan bermetamorfosis kenyataan.
Pernah berfikir dulu bahwa suatu dikala nanti mimpi-mimpi indah itu akan benar-benar menjadi nyata, dikala waktunya tiba kini memang semua sudah menjadi kasatmata tetapi semua memang tidak seindah mimpi, pernah ingat kisah ku dulu yang sangat merindukan seseorang gadis harapan itulah yang dimaksud, mungkin semua itu memang salah ku, tidak pernah berani mengunkapkan isi hati ini selama puluhan tahun lamannya.
Hal yang paling saya sesalkan yaitu tidak ada kesempatan lagi meski hanya terakhir kali, walau sekedar mengungkapkan perasaan bahwa saya memang benar-benar menyayanginnya semenjak kami berusia belasan tahun. Kini saya tumbuh cukup umur menjadi pria berdikari dan mempunyai beberapa sasaran hidup yang harus segera dicapai, semua rasanya tidak lengkap lantaran perasaan ini hanya hingga pada sebuah sms yang tidak pernah terkirim dan sepenggal dongeng yang saya tulis.
Dulu jauh sebelum hari ini saya pernah menulis berbagai perihal perasaan yang terpendam dikala ini kepada sang puteri, web yaitu teman curhat dan menulis yaitu cara terbaik ku untuk mengungkapkan semua perasaan yang ada sedangkan daerah ku berharap yaitu Alloh dengan doa saya bisa mencar ilmu untuk mencoba mengutarakan isi hati tanpa harus memiliki. Tidak banyak yang saya inginkan cuma satu dari apa yang saya tulis yaitu suatu dikala nanti semoga ia membaca semua goresan pena ku, perihal perasaan ini kepadanya.
Harapan itu seolah menjadi sebuah kenyataan, memang benar dongeng yang ku tulis mendapatkan respon tinggi dari pembaca ada ribuan orang yang menyukai goresan pena itu, beberapa pembaca mengungkapkan bahwa karangan fiktif yang dibentuk keren sekali. Padahal kalau mereka tahu apa yang ku tulis yaitu bukan sebuah karangan tetapi itu dongeng hidup kasatmata yang sedang saya tulis dengan sentuhan hati antara dongeng ku dan ia yang saya idolakan.
Dari menulis saya berani mengungkapkan isi hati ini, dengan jelas, tegas dan emosional mengungkapkan semua perasaan yang tidak berani diungkapkan, dalam setiap goresan pena itu juga ada sebuah harapan semoga saja Sang Puteri membaca goresan pena ku, memang ini hal konyol yang pernah saya lakukan menyimpan sebuah perasaan 11 tahun lamanya, saya menjumpai tanggal 8 Agustus sebanyak sebelas kali tanpa berhenti memikirkannya.
Yang ku ingat perihal tanggal itu yaitu tanggal lahirnya, setiap tanggal yang sama ku sempatkan untuk mengirimkan sebuah ucapan dan ungkapan perasaan hati bahwa saya sangat amat mencintainnya, tetapi pesan itu sengaja saya kirim ke nomor ponsel yang tidak aktif lagi meski saya tahu tetap saja dilakukan, lantaran cuma nomor itu saja yang saya punya, ku anggap 11 tahun lamanya semua pesan yang dikirim itu sudah dibaca.
Tetapi dengan begitu saya sudah senang bisa mengungkapkan perasaan walau saya tahu bahwa sms itu selalu gagal. Bertahun-tahun dongeng itu terus berlalu tidak sehari pun saya berhenti memikirkan dia, sambil terus menulis dari 1000 artikel yang ku buat sebanyak itulah saya berharap semoga saja ia mengetahui isi hati ini dengan mencari kata kunci melalui google.com "Cerita Cinta" browsing di Internet.
Karena saya seorang blogger jadi kata kunci itulah yang saya tembus, dengan menulis saya merasa sangat lega sekali, hingga pada waktunya tiba, memang ia tidak pernah membaca semua goresan pena itu, tetapi mungkin Tuhan melihat perjuangan yang saya lakukan sangat keras hingga akibatnya semua goresan pena itu dibaca oleh banyak teman Sekolah Menengan Atas ku dulu, beberapa teman akrab sang puteri juga membaca goresan pena itu, akibatnya untuk pertama kalinya pada awal tahun 2013 si teman akrab memberikan apa yang ia baca kepada sang puteri.
Bahwa saya pernah menyayangi bahkan sangat amat menyayangi sang puteri. Tetapi saya tidak tahu kalau ia sudah tahu perihal perasaan itu, kesibukan ku kuliah dan kesibukan ia bekerja menciptakan kami tidak mempunyai kesempatan untuk bertemu lantaran saya kuliah di kota yang berbeda sedangkan ia bekerja di kota berbeda juga. Aku tetap menulis apa yang dirasa sambil terus berharap meski bahwasanya semua harapan itu sudah terjawab hanya saja saya tidak mengetahuinya.
Tidak ada pernah berfikir untuk menyebabkan Sang Puteri menjadi seorang kekasih, lantaran yang saya takutkan yaitu dikala nanti kami putus saya terikat pada sebuah prinsip hidup, bahwa tidak akan pernah balikan ke mantan sehabis putus. Mungkin memang benar menyerupai apa yang diungkapkan oleh sabahat karib ku dulu waktu Kuliah. Sang Puteri tidak akan pernah cocok untuk menjadi seorang pacar ku, tetapi ia sangat cocok untuk menjadi seorang Istri bagi belum dewasa ku nanti.
Meski hati ini terikat dengan sebuah cinta yang besar, saya akan berusaha mewujudkan semua mimpi itu menjadi kenyataan dengan menyebabkan diri ini pantas untuknya mencapai sasaran dan sukses semuda mungkin, rencana ku sehabis lulus kuliah dan mencapai sukses, saya akan tiba eksklusif melamarnya itu kesepakatan ku dulu pada diri ini dan Alloh saksi atas semua perkataan dan kemauan keras ku. Jika ditanya bagaimana cara ku sukses ? saya sudah mempunyai caranya.
Diakhir kuliah saya akan melamar perkerjaan yaitu Astra Internasional perusahaan besar bertaraf Dunia, kalau lulus saya akan meminta rayon Sumatera Selatan harapannya bisa mendatangi Sang Puteri lantaran waktu itu ingat sekali ia bekerja disalah satu Perusahaan Kecil yang ada kaitannya dengan Astra Motor, Kota ia bekerja dibawah pengawasan Perusahaan daerah Sang Puteri Bekerja. Sebelum semua terwujud ternyata Tuhan berkata lain.
Aku mulai dipertemukan dengan Wanita lain yang menurutku bisa menghapus semua bayang Sang Puteri, rencana ku untuk mendaftar kerja pun menjadi memudar, selain itu ternyata hobby ku menulis bisa menghasilkan uang, Web yang ku buat untuk pertama kali mendapatkan sponsor dari label yang tidak mengecewakan besar untuk menunjang kehidupan ku. Jika dirata-rata honor yang ku terima dikala itu sama menyerupai bekerja di perusahaan Astra Internasional.
Niat itu menjadi urung, perlahan tapi niscaya bahwa saya mulai melupakan semua mimpi untuk melamar Sang Puteri lantaran saya sudah menemukan sosok Wanita penggantinya, bahkan sanggup melupakan semua bayang perihal ia dulu. Memang benar dongeng yang terjadi kadang tidak sesuai dengan harapan, saya berfikir Wanita pengganti Sang Puteri yaitu cinta terakhir ku. Mulai sadar entah mengapa kepada orang yang sangat saya sayang saya tidak mempunyai kekutan untuk mengutarakan isi hati termasuk kepada Wanita satu ini.
Kondisi yang sama terjadi pada orang berbeda, kondisi yang sama melupakan duduk kasus usang dengan cara usang dan pada orang yang baru, gres ku sadari bahwa saya memang belum berani mengungkapkan isi hati dan belum sempat waktu itu Wanita yang dimaksud menentukan bergaul dan mencari jodoh dengan cara Islam menolak pacaran kalau siap eksklusif lamar menikah ke orang tuanya.
Namun apa daya meski saya sudah melupakan Sang Puteri lantaran Wanita gres ini, yang terjadi sempurna pada hari itu ia tidak mempunyai kemampuan menolak baginya keputusan orang tuanya yaitu keputusan ia juga meski ia tidak bahagia, asalkan orang tuannya oke ia akan terima pada keputasan itu. Akhir Wanita itu menentukan menikahi dan senang dengan Laki-Laki lain. Sedangkan saya untuk kesekian kali belum sempat untuk mengungkapkan perasaan ku Pada Wanita yang sangat ku sayang dan keburu ditinggal menikah.
Kekecewaan itu mengalihkan semua dunia dan permasalahan, tidak ada satu orang pun yang bisa mengobati kekecewaan tersebut, Mengapa Tuhan saya lemah untuk menyatakan Kata Kata Cinta kepada orang yang sangat ku sayangi, padahal bagiku mengungkapkan perasaan bukan duduk kasus sulit lantaran daftar list orang yang pernah ku tembak sudah tidak mengecewakan banyak. Tetapi rasaya saya lemah sekali untuk kesekian kali untuk menyatakan Cinta pada orang yang sangat disayang, dari dikala itu saya tidak mau kenal lagi yang namanya Cinta serius lantaran hal itu menyakitkan.
Ingat waktu itu keadaan Finansial ku sedikit turun perlu beberapa bulan untuk bangun dari keterpurakan lantaran Down oleh duduk kasus tersebut. Sampai pada waktu yang sempurna saya harus mencari cara untuk melupakan Wanita tersebut, hal hasil menemukan satu cara, yaitu ada satu orang yang bisa membuatku perlahan melupakan Wanita itu, dengan mulai memikirkan Sang Puteri lagi, dalam hati memaksa diri untuk memikirkan Sang Puteri Lagi.
Sering kali saya larutkan dalam sebuah lamunan, dalam hati saya berkata "Apa kabar ya Sang Puteri sekarang" tetapi saya mulai sadar bahwa Cinta ini tidak lagi sebesar yang dulu lantaran sadar bahwa saya sudah bisa melupakannya. Aku mulai memaksa diri untuk menyayangi ia yang belum tentu mencitai ku, tetapi bagi ku itu sudah lebih dari sekedar cukup. Entah kenapa kebiasaan menulis ku kembali lagi, berharap lagi, mulai memikirkan lagi Sang Puteri.
Tetapi sebelum kegagalan ku menikah, Aku juga mendengar bahwa Sang Puteri akan menikah, memang mungkin hati ini tengah diuji, rasanya berdosa saja untuk kesekian kali memikirkan Calon Istri Orang. Dari tragedi itulah semua perasaan ini masbodoh bisa dibilang mati rasa sakit hati, untuk satu alasan yaitu orang yang sangat ku Cintai. Kepada mereka bahwa saya menyayangi mereka. Semua sudah terlambat mereka sudah pergi dan menikah dengan orang lain bahkan semuannya.
Sejak hari itu, rasanya saya sudah tidak mempunyai hati lagi, semua hal ku pikirkan dengan kecerdikan tidak ada perasaan bahkan saya pernah berjanji kepada Alloh tidak akan pernah menangis lagi untuk alasan yang masih bisa diatasi. Entah hingga kapan saya akan menyerupai ini rasanya sisa hidup ini ku habiskan untuk memikirkan Sang Puteri, Istirahat sebenar kemudian saya mulai memikirkan ia lagi, apa seumur hidup ku akan terus memikirkan Sang Puteri meski tidak bisa memiliki.
Tetapi percayalah satu hal, Rencana Alloh jauh lebih indah dan Ia tidak akan menguji HambaNYA diluar batas kemampuannya itu JanjiNYA. Beberapa tahun lamanya setidaknya 7 bulan sehabis kabar itu, Aku mendengarkan bahwa ternyata Sang Puteri juga gagal Menikah. Hati ini ingin sekali senang ternyata ada harapan untuk ku kembali mengungkapkan perasaan ini, dalam hati saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan biar bisa mengkapkan perasaan ku, kali ini tidak akan ku biarkan kesempatan manis ini, tetapi untuk senang rasanya tidak pantas lantaran orang yang sangat saya sayangi disakiti oleh Laki-Laki lain.
Dalam hati saya mencicipi merahan "Jika Laki-Laki itu menyakiti Dia yang sangat ku sayang saya tidak pernah akan Ikhlas lantaran disini saya siap untuk menciptakan Dia senang Jika Laki-Laki itu tidak bisa melakukannya, jangan pernah sakiti Dia ada berbagai orang yang berharap diposisi bersama itu termasuk aku". Ingat waktu itu yaitu tanggal 8 Agustus 2014 tidak terasa saya melewat sebanyak sepuluh kali hanya dilewati untuk memikirkan Sang Puteri lagi. Tetapi pada tanggal yang sama itulah saya mulai menemukan kabar yang tidak mengenakan perihal Sang Puteri, Tetapi hati ini tidak pernah percaya meski itu terjadi. Awal tahun 2015 saya mulai kembali mencari kabar Sang Puteri dan mencari kebenaran hal itu.
Tahukah apa kabar yang ku dengar perihal Sang Puteri "Bahwa ia yang Dulu Telah Meninggal Dunia". Rasanya tidak ingin percaya sambil berkata dalam hati bahwa semua itu tidak benar, hati ini menolak untuk semua gosip tetangnya. Sampai pada waktu tiba bulan 14 Juni 2015 saya mendapatkan kepastian bahwa ia yang dulu memang sudah benar-benar pergi untuk selamanya. Padahal saya sangat amat menyayangi dia.
Percaya atau tidak setiap hari dari tanggal 14 Juni 2015 hingga dengan 8 Agusutus 2015 tanpa sadar air mata itu menetes setiap pagi dikala saya bangun tidur. Seandanya dulu saya berani mengungkapkan isi hati ini niscaya tidak akan jadi menyerupai ini, Mungkin sudah menjadi takdir hidup ku menyayangi Sang Puteri yang dulu tanpa dicintai dia hingga ia telah tiada lagi. Jika saya diberikan kesempatan untuk mengulang waktu 2010 silam ingat dikala itu kami sedang ujian nasional bahwasanya saya mempunyai kesempatan untuk mengungkapkan isi hati ini kepada Sang Puteri.
Kami sempat jalan berdua memakai sepeda motor diatas motor ia menyandarkan kepalanya pundak ku, tanpa disadari saya beranikan diri untuk mencium pipinya, tetapi hanya sekali itu saja setela itu kami sempat akrab mulai telponan, mengambil air, sholat berjamaan sama-sama dirumah yang berdekatan tetapi alangkah bodohnya saya masih tidak berani mengungkapkan isi hati ini dan menyimpannya menjadi sebuah penyesalan yang tidak akan pernah dilupakan hingga kapan pun.
Tapi saya sudah terjebak dikondisi "Fren Zone" bahwa dimana ikatan persahabatan jauh lebih penting dan menyampingkan semua perasaan Cinta atau sejenisnya, lantaran itu akan menjadi perusak sebuah relasi persahabatan, itu tidak diinginkan sebagai seorang teman yang takut kecewa dan dikecewakan bagi ku Persahabatan jauh lebih penting dari sedekar pacaran. Aku menentukan ia menjadi teman ku lantaran persahabatan tidak akan gampang putus, sedangkan pacaran sehari saja bisa seleksai meski alasan tidak nyaman.
Tanggal 20 Januari 2014 saya mendengarkan kabar bahwa Sang Puteri yang dulu telah pergi untuk selama-lamannya, bahkan selama 10 tahun lamanya saya menyimpan rasa ini biar suatu dikala nanti bisa mengungkapkan perasaan meski saya tidak pengharapkan lebih. Kini menjadi sebuah penyesalan yang sangat amat terdalam. Padahal saya merasa bahwa kini waktu yang sempurna untuk ku mengungkapkan semua perasaan ini.
Menurutku saya sudah pantas untuknya dengan membawa segenggap keseksesan untuk bisa dinikmati bersama, meski saya dulu tidak pantas untuknya kini saya merasa sangat pantas untuk bisa membahagiakannya tetapi hal itu percuma lantaran ia sudah pergi "Kalau semenjak dulu saya menggungkapkan perasaan ini kira-kira ia murka ngak ya" Jika Dia yang dulu masih hidup apakah ia akan mendapatkan cinta ku, seandainnya saya ungkapkan perasaan ku Padanya sekarang.
Tuhan alangkah bodohnya aku, mengapa tidak dari dulu saya ungkapkan perasaan itu meski ia sudah tahu semenjak sebelum pergi perihal perasaan dari goresan pena ku, tetapi kami tidak pernah punya kesempatan untuk bertemu. Sang Puteri yang dulu kini sudah pergi untuk selama-lamannya, Mungkin ada benarnya bahwa cinta tidak harus mempunyai dari dekat, cukup dari jauh saja, bagi ku pernah Mencintai dan Menyayangi ia saja lebih dari cukup meski tidak mempunyai dan tidak akan pernah mempunyai Cinta Sang Puteri yang dulu. Semua memang tinggal kenangan yang terindah, yang tersisa yaitu penyesalan. Aku tetap menyayangi mu meski engaku telah pergi selamannya terima kasih sudah mengizinkan ku untuk menyayangi mu.
Masa lalu yaitu masa kemudian meski indah ia tetaplah sesuatu yang harus dilalui, begitu juga masa kini meski menyiksa harus bisa dilewati biar bisa menjadi Masa Lalu yang Indah, ada harapan gres dimasa depan karena Rencana Alloh akan lebih Indah, Dia Maha Mengetahui segalannya. Aku lebih senang kalau ia diambil orang dari pada ia diambil Alloh. Jika diambil orang setidaknya masih bisa melihatnya dari kejauhan meski tidak bisa memiliki, tetapi kalau diambil oleh Mu Ya Rob untuk sekedar melihatnya saja saya tidak bisa lagi. Setidaknya bahwa saya pernah menyimpan perasaan ini untuknya dan itu bagi ku lebih dari cukup, mungkin perasaan ini akan kubawa juga hingga saya Mati ketika saya juga pergi semoga dongeng ini sanggup menawarkan Inspirasi dan pelajaran jangan hingga kesalahan bodoh menyerupai itu terjadi pada orang lain.
8 Agustus 2015 sempurna pada hari ini dikala saya menulis semua dongeng ini, semenjak puluhan tahun kemudian yang ku tahu hari ini yaitu ulang tahunnya padahal bahwasanya ia ulang tahun tanggal 03 Agustus. Tetapi saya ingin mengingat hari ini saja yang menjadi ulang tahunnya, yang tersisa yaitu Sang Puteri yang sekarang, lantaran bagi ku yang dulu sudah pergi untuk selamanya. Aku mempunyai kesempatan untuk menyayangi orang yang sama dikondisi yang berbeda meski rasa itu tidak sebesar dulu tetapi saya tidak ingin Alloh mengambil Dia lagi, cukup sekali saja.
Akan ku gunakan kesempatan ini tanpa menyia-nyiakannya sedikit pun, untuk membahagiakannya, menikahinya, tidak membiarkan Dia sedih lagi, Gemuk bersama, melihat anak tumbuh besar dan Bersama hingga bau tanah nanti. Tetapi untuk bisa menyayangi Dia yang kini saya butuh waktu dan terus belajar. Satu hal yang niscaya saya sangat takut kehilangan Sang Puteri lantaran Alloh mengambilnya dari Ku lantaran saya lupa mensyukuri Nikmat itu. Terima kasih Ya Rob atas Luka, Luka dan Luka itu. Aku akan mencoba untuk menyayangi Dia menyerupai dulu lagi. Maaf saya belum bisa menawarkan sepenuhnya perasaan ini untuk mu dan akan terus mencar ilmu jatuh cinta, lagi, lagi, lagi dan lagi pada orang yang sama berulang kali. I Love You So Much Beb.
Buat lebih berguna, kongsi: