Novel Terbaru : Novel Cerpen 'Cerita Penantian'

Novelrw.Com - Novel Terbaru : Novel Cerpen 'Cerita Penantian' Kehidupan ku tidak memang tidak seindah kisah dongeng ataupun beberapa kisah karangan novel yang berkahir indah sesuai keinginan lantaran disetting, tetapi yang akan ditulis ini yakni kisah ku, dimana semua itu faktual tanpa ada rekayasa ataupun editan ia berjalan mengikuti waktu, daerah dan keadaan ketika ini, Cerpen bukan kependekan dari kisah pendek tetapi ini yakni kisah penantian panjanga, rasanya saya hanya menenal 1 perempuan saja selama hidup dari kecil hingga ketika kini tidak dalam pikiran ini selain dia.

Siapa sebetulnya dia dan bagaimana kisah yang terjadi, semua berjalan ibarat biasa alami semenjak saya berusia tahun hingga berkepala 2, dari mulai SD, SMP, SMA, Kuliah, dan menjelang S2 semua mungkin akan terus berlanjut hingga saya kuliah S3 nanti. Kisah ini bermula semenjak saya SD ketika dimana usiaku masih belasan tahun belum mengenal smartphone tidak ada permaninan canggih ketika itu yang ada hanya permainan tradisional ibarat bermain tumpuk batu, tendang kaleng, pantak lelek dan beberapa permaninan legendaris lainnya.

Tetapi bagi ku itu lebih dari sebuah smartphone atau permainan canggih bahkan serunya lebih dari Fban ataupun coc entahlah tidak ada yang sebanding dengan masa itu, lantaran bukan sebuah permainan saja yang dinilai tetapi bermain, bertemu dan berkumpul setiap hari bersama teman tidak ibarat jaman kini mereka sibuk sendiri dengan smartphone jarang sosialisasi dirumah bahkan bocah jaman kini cenderung Individual.

Novel Cerpen "Cerita Penantian"


Kalian sudah niscaya mengerti bahwa kisah ku bermula sudah usang jikalau kalian mengingat permainan itu, yang niscaya perjalan waktu yakni saksi bahwa kisah itu memang benar-benar faktual hingga ketika ini. Hari senin yakni hari dimana semua baju ku terasa bersih, wangi dan rapi, alasannya yakni itu yakni hari pertama masuk sekolah belum ada noda dan kotoran atau lainnya, datang dihari rabu atau kamis baju sekolah ku sudah penuh dengan noda kuning tanah bermain, melompat bergulung dalam kotak sampah daerah ku bermain.

Seragam lusuh penuh debu biasa saya pakai setiap hari, ingat ketika itu SD tidak ada yang berbeda dengan kehidupan ku selama sekolah sadar, hanya saja saya tumbuh menjadi bocah aktiv bermain tidak begitu cendekia balajar selama sekolah saya hanya mendapat dua kali rangking bagus kelas IV SD urutan IV dan kelas lima masuk dalam sepuluh besar sisanya selalu mendapat nilai pas-pasan, perjalanan akademik ku tidak sebaik dengan prestasi olahraga.

Lompat Jauh yakni olahraga yang saya tekuni semasa SD hingga terus tingkat kabupaten dan kota prestasi ada pada ku, SD saya belum mengenal pacaran atau menyukai gadis lain tidak pernah ada terlintas dalam pikiran ini bahwa saya mulai beranjak remaja mengenal cinta simpanse atau sejenisnya, perjalanan ketika saya di SD hanya bermain dan bermain ibarat itulah saya terus menikmati.

Aku yakni anak kedua dari 3 bersaudara mempunyai satu orang abang dan satu orang adik perempuan kehidupan kami memang tidak berkecukupan waktu itu tetapi kami yakni keluarga senang yang selalu mensyukuri semua nikmat Tuhan, Ibu ku yakni seorang guru SD disalah satu desa terpencil bab Sumatera Selatan, mengajar menempuh jalan yang becek dan melelahkan sudah menjadi rutinitas beliau.

tetapi itu semua tidak pernah dikeluhkan, semua akan terbayar ketika melihat murid sukses itulah yang dikatakan Ibu dulu, tidak jarang saya menayakan pengalaman dia sepulang mengajar, disela-sela kisah itu dia sering menyampaikan bahwa ada salah satu dari muridnya yang sangat anggun dan rajin, "Nah ada murid Ibu yang anggun dan sangat rajin setiap hari ia selalu menyempatkan diri untuk membantu ibunya dirumah dan ayahnya bekerja meksi ia seorang perempuan tetapi sangat lah rajin tidak pernah aib untuk melaksanakan sesuatu yang baik".

"Ia juga yakni anak berprestasi dikelas, Ibu senang sekali melihat gadis kecil itu setiap hari ia selalu mencuci piring di sungai membawa semua itu dengan bakul penuh bahkan semua badannya tidak terlihat tertutup dengan peralatan itu". Semua dia lakukan dengan ceria anak yang anggun dan baik, seandanya dia ingin ikut Ibu niscaya Ibu akan membawanya kesini lantaran Ibu menyukai gadis itu".

Itu kisah Ibu ku ketika saya masih SD, entah mengapa saya sangat ingin tau dengan gadis itu selama SD hanya ada gadis itu didalam pikiran ini ibarat apa sosok gadis kecil dalam kisah Ibu ku, setiap hari saya terus membayangkan wajah gadis itu meski saya tidak pernah melihatnya, Ibu ku tidak hanya sekali menceritakan kisah itu gadis anggun putih, tinggi rajin berbakti kepada orang tua, ia lebih suka bekerja dari pada bermain.

Meski usianya masih muda pikirannya sudah ibarat orang dewasa, tidak terasa masa SD ku berkahir dan berlanjut menuju Sekolah Menengah Pertama ibarat kebanyakan siswa gres rasa senang terus terpancar dari muka ku, dalam hati berharap semoga saya menemukan gadis kecil yang diceritakan Ibu ku waktu dulu, memang dulu Ibu pernah memberi tahu nama panggilan gadis itu tetapi dia mempunyai panggilan kecil yang berbeda dengan nama aslinya sedangkan di Sekolah Menengah Pertama ku semua harus wajib memanggil nama orisinil entah itu nama belakang atau nama depan.

Makara tidak pernah saya dengan Nama gadis itu meski ingin tau hati ini ibarat apa sosok gadis itu, dari mulai Sekolah Menengah Pertama saya terus mempunyai tekat bahwa suatu ketika nanti saya akan memabawa gadis itu kerumah untuk Ibu ku. Semua itu tidak berlangsung usang lantaran pada ketika Sekolah Menengah Pertama saya sudah mulai mengenal cinta Monyet hati ini jatuh pada seorang perempuan yang ku beri panggilan Sang Puteri meski saya menyukainya, tidak pernah berani mengungkapkannya.

Karena dia yakni gadis tercantik di Sekolah Menengah Pertama ku, saya pun tahu diri bahwa dulu saya bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa dan saya lebih menentukan untuk menjadi pengagum diam-diam dibandingkan dengan mengatakannya langsung, terkadang saya menceritakan perasaan itu curhat kepada Ibu ku, tetapi Ibu selalu memarahi ku dan menyampaikan "Kamu masih kecil sekolah dan mencar ilmu yang paling utama" tetapi tetap saja saya sering menceritakan kisah gadis itu bahwa dia yakni cewek tercantik di Sekolah Menengah Pertama ku, Rambut panjang terurai, tinggi, putih ibarat Model.

Tetapi Ibu selalu saja memarahi dan menyuruh ku untuk mencari gadis muridnya dulu, dia ingin melihat anggun mana gadis pujaan ku atau muridnya dulu, tetapi dengan tegas saya menyampaikan tidak pernah menemukan nama gadi kecil itu, dalam pikiran ku mungkin dia bersekolah daerah lain, semua berjalan terus tanpa terasa waktu terus bergerak, disekolah ku penetapan kelas menurut kepintaran ada 3 kelas A yakni bawah umur yang pinta, kelas B anak yang sedang sedangkan kelas C anak yang biasa saja tetapi mempunyai talenta bidang olahraga.

Selama sekolah saya hanya sanggup bertahan di kelas B dan tidak pernah pindah kelas meski masuk 10 besar beberapa kali perjuangan yang diakukan tetap sama, sedangkan gadis pujaan ku satu tahun kelas sama tetapi dikelas dua dia naik kelas A, itulah motivasi ku mencar ilmu mengejar untuk sanggup naik kelas A persyaratan yakni masuk dalam sepuluh besar setiap semester, perjuangan itu memang saya dapatkan sempat peringkat 6 keinginan niscaya pindah kelas tetapi pada ketika itu keputusan sekolah dalam pemindahan kelas tidak berlaku lagi selama satu tahun.

Hal hasil semua ku lakukan untuk mengejar gadis pujaan semoga sanggup satu kelas kandas lantaran kebijakan sekolah sudah berubah sedangkan dikelas 3 tidak ada lagi pemindahan kelas jadi saya hanya satu tahun sekelas dengan gadis itu, selebihnya hanya sanggup melihatnya dari jauh, melihat senyumnya saja saya sudah sangat bahagia. Tanpa terasa semua berlalu dengan cepat datang ketika dimana kelulusan dan perpisahan SMP, dan ibarat kebanyakan sekolah lain sekolah ku juga mengundang orang bau tanah murid untuk program itu.

Aku juga mempunyai maksud membuktikan gadis yang saya idolakan kepada Ibu ku tetapi hal mengejutkan terjadi sebelum saya ceritakan mengenai gadis itu, di parkir motor Gadis Pujaan ku terlihat menyalami Ibu ku, saya tidak pernah menyangka bahwa dia sangat mengenal Ibuku, sehabis ditanya ternyata itu yakni gadis kecil murid SD dulu, sangat mengejutkan kebetulan sekali selama ini kami menceritakan dua orang yang ternya satu orang yang sama.

Ternyata gadis tercantik disekolah ku yakni murid SD Ibu ku dulu, Beliau terlihat sangat menyukai gadis ini ketemu dipeluk di cium dengan erat, sepulang dirumah dia kembali menceritakan dan menyampaikan bahwa itulah gadis yang dia maskud sambil meledek ku dan menanyakan mana gadis tercantik di SMP, saya juga tidak menjawab ledekan itu lantaran percuma alasannya yakni itu yakni orang yang sama Murid SD Ibu ku yakni gadis tercantik di Sekolah Menengah Pertama ku.

Semua sudah berkahir perjalanan ku menuju Sekolah Menengan Atas terus berlanjut semua nampak biasa hingga pada penerimaan sekolah usai dan kami resmi masuk sekolah sangat mencengangkan bahwa saya kembali satu kelas dengan gadis pujaan waktu Sekolah Menengah Pertama dulu, entah itu disengaja atau mungkin rejeki, satu kelas bahkan selama Sekolah Menengan Atas kami terus satu kelas, hal sama yang pernah saya lakukan di Sekolah Menengah Pertama terus dilanjutkan yaitu hanya mengagumi tanpa satu kali pun mengucapkan cinta padanya alasannya yakni saya tahu bahwa jikalau seorang teman menyayangi sabat akan merusak semua hubungan persahabatan.

Hubungan persahabatan jauh lebih penting dari sekedar pacaran, tetapi Ibu ku selalu mengakatan hal sama dan terus menyakan kabar sekali waktu gadis itu, bahkan ketika saya Sekolah Menengan Atas Ibu sudah mulai berani menyampaikan bahwa dia sangat senang jikalau saya sanggup mengakibatkan Gadis Itu Pacar ku dan membawanya kerumah tetapi apa daya saya tidak berani melakukannya secara saya hanya perjaka biasa yang harus tahu diri, yang menyukai gadis itu tidak hanya saya setiap pria disekolah ku menyukainya.

Cerita penantian ku berlanjut dari SD hingga dengan Sekolah Menengan Atas bahkan sehabis kami lulus saya tidak pernah sempat menyampaikan isi hati ini, sanggup dibilang Cinta Terpendam entah hingga kapan munkin hingga mati aku tidak pernah berani mengungkapkan rasa itu. Sampai pada hasilnya saya kuliah dan dia bekerja di kota yang berbeda dengan jarak jauh, kini saya tidak sanggup melihat senyumnya lagi meski hanya dari kejauhan.

Tetapi rasa mencintainya tidak pernah berubah, meski ia tidak tahu, sempat terdengar bahwa dia akan menikah hingga pada ketika itulah saya memutuskan untuk melupakan gadis itu, tanpa terasa saya sudah tamat kuliah dan menjadi pria yang banyak diidolakan perempuan lantaran berhasil berprestasi selama sekolah bahkan pekerjaan ku cukup keren menjadi seorang penulis Novel Online yang banyak disukai ribuan orang bahkan jutaan setiap hari.

Tetapi kisah yang ditulis yakni kisah sebuah penantian ku terhadap seorang perempuan yang hingga ketika ini belum menemukan jawaban, semua berangsur-angsur pergi dan semua pergi menjadi sebuah kenangan hingga pada hasilnya kami reonian SMA, tanpa disadari saya bertemu dengan gadis pujaan hati ku, tetapi ada yang beda ternyata dari ribuan fens web ku dia yakni salah satunya, waktu itu saya menulis semua kisah itu dengan nama asli. Terang saja semua isi itu yakni kisah faktual hidup ku.

Sudah niscaya Sang Gadis mengetahui semuanya lantaran ada lebih dari 1000 postingan yang pernah saya tulis dari mulai SD yang saya kumpulan melalui diary dan disalin ke Blog, hal hasil dia mengetahui bahwa saya menyainnya. Tetapi dia juga akal-akalan belum mengetahui. Dalam hidup ku rasanya saya hanya mengenal satu gadis saja dari mulai saya dilahirkan hingga mungkin nanti mati, dulu saya hanya sanggup melihat gadis itu dari kejauhan saja melihat senyumnya setiap hari sangat membahagiakan bagi ku.

Aku tidak pernah mengharapkan apa-apa hanya ingin melihat senyumnya, entah hingga kapan semua sanggup bertahan, sehabis reoni itu saya fokus pada karir ku setahun bekerja saya alhamdullilah sanggup mencapai semua, pada hasilnya saya memutuskan untuk mengakhiri masa lajang ku diusia 23 tahun. Semua sudah berlaku mungkin itu yakni kisah penantian panjang yang tidak pernah akan saya lupakan seumur hidup, setah semua berlalu leih dari 15 tahun lamanya terhitung dari SD hingga lulus kuliah.

Ada yang sedikit berbeda dengan ku sehabis dan sebelum menikah yaitu jikalau dulu saya hanya sanggup mengaguminya dari kejauahan kini saya sanggup menggumi dia dekat, setiap bangkit tidur saya melihatnya tersenyum disamping ku, ya memang benar saya sudah menikahi Gadis kecil itu dan memenuhi janji pada Ibu ku yang akan membawa pulang Gadis Kecilnya serta mengakibatkan dia bab dari keluarga kami.

Sebuah kisah penatian yang sangat panjang dan melelahkan tetapi saya tidak pernah mengalah mengidolakan dia hingga pada hasilnya kini saya sanggup memeluknya dan menciumnya, saya ingin kisah penantian ini akan terus berlanjut hingga saya mati nanti dan sekali lagi saya hanya ingin mengenal satu perempuan saja dari saya kecil pertama mengenal Cinta hingga saya bau tanah dan pergi meninggalkan cinta itu bukan hanya kata kata cinta kiasan saja, sebuah kisah penantian yang bukan hanya karangan. Terima Kasih Tuhan engakau telah menawarkan dia untuk ku dan memenuhi harapa  Ibu Ku. Aku melihat Ibu ku sangat menyayangi Gadis Kecil murid SD dia yang kini tinggal satu rumah sesuai dengan keinginan Menjadi bab keluarga kecil kami.
Buat lebih berguna, kongsi:
close