Novel Terbaru : Novel Bbm 'Ping' Nikah Yuk

Novel Cinta - Novel BBM 'Ping' Nikah Yuk Cerita Novel khusus Cinta judulnya Nikah Yuk simak Novel keren Cinta melalui Novel membuatkan Novel simak Cinta khusus Novel dianggap Novel keren Cinta untuk Novel. Usia ku gres menginjak 23 tahun bahkan belum habis, pekerjaan ku ialah seorang blogger meski masih amatiran tidak mengecewakan bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seminggu-minggu bahkan mungkin sebulan.

Syukur alhamdullilah saya dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang senang bekerja keras ialah tekad ku, kalau film naruto bilang "inilah jalan hidupku", akhir-akhir ini saya tengah mencicipi kesedihan bukan alasannya ialah putus cinta, entah kenapa dikala saya kembali jatuh cinta pada orang yang sama perasaan ini mulai muncul dan menjadi kombinasi kongkrit, "uiiii kayak orang bener aja haha".

Ini ialah kisahku hidup di desa, bercita-cita berkeliling Indonesia meraih sukses masa muda, ialah sasaran ku selama lima tahun kedepan. Aku sudah bekerja dan penghasilakan ini bisa dibilang tidak mengecewakan fantastik dalam satu bulan rata-rata penghasilan yang bisa saya kumpulkan 6-30 juta. Meski berpenghasilan besar bukan jaminan untuk hidup bahagia.


Novel: Nikah Yuk

Kisah ini dimulai dikala beberapa bulan kemudian 08 April 2015, "ring ring ring" jauh sebelum tanggal itu hp ku berbunyi salah satu sms masuk dari sobat lama, "Hai Sobat ku Apa Kabar" kemudian saya mulai bertanya-tanya siapakah yang mengirimkan sms menyerupai ini dengan impulsif saya membahasnya "Maaf ini Cp ya" dengan alaynya saya menjawab maklum bawaan masih muda hehe.

Masak Lupa ini saya "Si Dia" segera saya menjawabnya "O ya Apakabarnya" hati ini tidak sabar menjawab segera saya telpon "Tut Tut Tut 10x" tidak ada panggilan, beberapa kali hingga kali ketiga barulah ada jawab "Asalamualikum" dengan nada gemberi, "Apa kabar" saya pun menjawab " Baik Di" kau apa kabarnya Alhamdulliha baik juga Ras".

Sampai pada "Ayo kapan ya kita bisa reonian lagi bareng temen-temen satu angkatan" dia juga merespon dengan baik "Iya iya kapan kita tentuin aja", tentu hal ini mejadi percakapan serius antara kami berdua, ingat waktu itu tanggal 6 April 2015 dengan damai karenanya kami menetapkan untuk ketemuan dan mengundang para almumni untuk berkumpul.

Meski bahwasanya ini ialah modus kami berdua supaya tidak aib untuk bertemu mengajak teman. Akhirnya kabar disebar melalui Grup Alumni sekolah pada jaman SMA, mengabarkan ada agin reonian  puluhan respon muncul pada hari itu harapannya jikalau sesuai dengan prediksi seruan ada aneka macam yang akan datang, bertempat diwarung bakso Suko Rejo ada salah satu kawasan yang cukup besar mencual makan.

Kami akan berkumpul disana, meski sesudah makan dan minum bayar sendiri-sendiri hal ini cukup terdengar sangat asyik. Dalam renungan malam menunggu waktu selama dua hari saya sempat berfikir akan ketemu banyak sobat usang Sekolah Menengan Atas alasannya ialah sudah usang tidak bertemu, mungkin sudah banyak berubah, terakhir ialah beberapa tahun kemudian kini saya sudah menjadi seorang sarjana.

Berniat melanjutkan sekolah untuk mengambil S2 di Bandung, entah kenapa pada dikala hari pertemuan hujan rintik mulai membasahi jalan segera saya bergegas untuk berangkat. Tetapi sebelum hingga ditujuan kurang lebih 3 km lagi hujan semakin deras. Tanpa sadar baju mulai berair dengan keadaan terpasa untuk mampir sekaligus menjemput sobat lama.

Bermaksud sekalian mampir, Bams nanya ini ialah adik kelas ku dulu tetapi dikala ini dia juga sudah lulus sekolah dan bekerja disalah satu BUMN tidak mengecewakan kebetulan hari itu dia sedang off jadi segera saya mengajaknya, kemudian saya disambut oleh Paman, "Maaf Paman Bamsnya ada" Paman ini ialah ayah dari sobat ku "Ada didalam banguni aja lagi tidur", kemudian segera masuk dan bersalaman menghampiri Paman setalah itu saya bergegas untuk membangunkan si Bams.

Apa mau dikata membangunkan orang yang sedang tidur berarti harus siap menungginya mandiri, tanpa terasa 30 menit lamanya saya menunggu sobat sambil berfikir jangan hingga telat kan ngak enak, perlahan Hujan mulai reda dan mengambarkan awan cerah. Semua sudah siap karenanya kami berangkat dengan memakai sepeda motor masing-maisng.

Diperjalana saya menyempatkan untuk BBM si dia "Lagi dimana nih udah bergerak belom" kemudian iya menjawab "Iya Ras lagi dijalan, Hujan disana Hujan ngak" kemudian saya balas " Udah berhenti, sepakat saya pribadi ke KTP nanti kita pribadi ketemuan disana ya" dengan singkatnya iya menjawab "Oke". Setelah hingga ditempat eeeee ternyata hanya ada kami berdua sedangkan yang lain sedang diperjalan.

Terpaksa dengan hati sedikit kesal alasannya ialah kami kesepakatan untuk ketemu jam 16.00 Wib harus menunggu lagi hingga jam 17.15 biasa belum dewasa pada ngaret, satu persatu sobat berdatangan, dua, tiga, bahkan empat dan yang terakhir ialah "Si Dia" jadi jikalau dihitung sore itu ada sekitar 6 orang yang tiba dan yang lainnya pergi kelaut tidak memunculkan batang hidung.
Maklum lah udah pada tamat sekolah jadi sibuk kerja apalagi planning ketemuan itu hari Rabu mereka sibuk, tetapi bagi ku semua tidak penting yang penting "Si Dia" tiba tak perduli yang lainnya. Mungkin Si Dia pun begitu berfikiran sama "Radak Sotoy dikit". Perbicangan hangat segera dimulai poinnya ialah mengenang masa Sekolah Menengan Atas seru dan unik.

Tetapi saya ialah tipe orang yang suka ngebanyol dan ngak pernah serius, menyerupai biasa setiap bawaan Sekolah Menengan Atas setiap Cewek digombalin, meski muka pas-pas dan buruk dulu ialah seorang ketua osis ada sedikit kebanggan dan karismatik hehe. Dalam hati tarasa santi menyerupai hanya ada Aku dan dia saja kami mulai berbincang-bintang.

Aku: Gimana Kabaranya, Sekarang lagi sibuk apa 
Dia: Dirumah aja ngak kerja lagi Ras.
Aku: Loh kok bisa emang kenapa kena PHK ya haha (Sambil Bergurau).
Dia: Enggak kemarin sempat sakit kronis Maah, saya juga mau dimutasi keluar Kota jadi orang renta ku ngak sepakat karenanya menetapkan untuk berhenti.
Aku: Ooo Kaprikornus udah punya planning untuk nyari kerja lagi Di.
Dia: Ngak Ah saya mau cari Suami aja (Tersenyum)
Aku: Aku boleh daftar ngak (Senyum merongos)
Dia: ah kau bisa aja.
Aku: Serius (Cengar-Cengir) 
Dia: Ahhh kalo omongan yang gitu nanti kita bicarain berdua aja>
Aku: (Senyum) sambil berkata dalam hati kecil wow kayaknya serius.

Perbicangan kami mulai terhenti ketika sajian pesanan tiba sambil bersenda gurai basa-basi dengan sobat lainnya biar tidak terlalu nampak ada unsur modusnya kami menghabiskan banyak waktu di warung hingga waktu mengambarkan sore hari bahkan malam mulai tiba, sebelum pamit kita sempatkan diri untuk selfie bersama dengan lainnya.

Setelah inti dari reoni selesai membahas mengenai tawaran pembentukan Ikatan Alumni, karen maklum saja Sekolah Menengan Atas kami gres berdiri sedangkan kami ialah alumni pertama. Dari pertemuan inilah semua berawal dan kembali menyerupai dulu. Setelah hingga dirumah saya belum sempat masuk kerumah tetapi Bokap sudah bilang kalau sobat ku satu dusun sedang ada yasinan.

Terpaksa putar balik untuk menghadiri sedikit meski agak terlambat alasannya ialah dikala pulang kerumah 19.20 Wib jadi dikala sudah hingga dirumah sobat sudah makan-makan, tapi ngak apa dari pada tidak sama sekali mending terlambat. Setalah semua program selesai karenanya santai dirumah dan bersiap untuk tidur, menyerupai biasa alasannya ialah saya blogger jadi menyempatkan menulis beberapa artikel sebelum tidur.

Waktu sudah mengambarkan pukul 21.30 Wib tanda mulai semakin larut ditengah kesibukan malam hape android ku berbunyi "Ting Tung" dikala dicek BBM dari Si Dia berisi "Ping" kemudian segera saya jawab " Udah Nyampek ya" dia pun membalas dengan cepat "Udah dari tadi" percakapan pun terjadi sangat seru beberapa kata romantis sempat terucap.

Aku: Belu tidar ya.
Dia: Belum nih. o iya ada yang mau saya tanya ke kamu.
Aku: Apa Tu ?
Dia: Kamu pernah buat Novel online ya.
Aku: Dengan malu-malu menyampaikan "Iya"

Saat saya berusia 19 tahun tepatnya sesudah tamat sekolah saya pernah menulis, awal pertama kali ngeblogger curhat perihal salah salah seorang gadis yang saya sayang, kami bersama beberapa tahun mulai dari SMP, hingga dengan SMA, tetapi belum pernah saya ucapkan kalau saya suka sama gadis itu, alasannya ialah banyak alasan hampir semua pria normal yang ada di Sekolah pernah suka.

Termasuk aku, 10 tahun berlalu perasaan itu terasa menjadi sebuah mimpi yang tidak pernah menjadi kenyataan alasannya ialah saya sadar saya bukan siapa-siapa, bukan berasal dari keluarga mampu, atau pintah dikelas hanya mengikuti arus, enam tahun sekolah bersama, karenanya kami berpisah saya sekolah diluar kota sedangkan dia bekerja di kota yang berbeda.

Selama itulah cintah ini tidak ada yang tahu  perasaan terpendam meski dikala sesudah lulus sekolah saya pernah menutarakan isi hati tetapi itu dianggap hanya main-main saja. Selama sekolah baik itu di Sekolah Menengah Pertama ataupun di Sekolah Menengan Atas belakang layar saya memperhatikan Si Dia tanpa sadar. Mencatatan dan menulis semua yang dilakukannya mengamati apa yang sedang dikerja.

Ketika dia tersenyum saya hanya bisa mengelus dada sambil berkata "Alangkah Indahnya Senyummu", Dia memang bukan cinta pertama ku, atau bahkan mungkin tidak akan pernah jadi cinta terakhir dalam hidup ini. Tetapi setiap dikala saya selalu berdoa biar suatu dikala nanti saya bisa mengungkapkan isi hati ini meski hanya sekedar mengungkapkan saja tanpa meminta lebih.

Bermimpi menjadi kekasihnya saja saya tidak berani, Masa Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas perlahan berganti saya menetapkan untuk kuliah dengan serius, mulai menata sasaran sambil melupakan bayang wajahnya, meski saya sudah pernah pacaran sebanyak 12 kali hal ini tidak menciptakan banyak perubahan perihal perasaan ini kepadannya.

Saat final kuliah mungkin persentase perasaan ini hanya tersisa 5% dan tidak pernah berhap kembali untuk mengungkapkan isi hati ini, tetapi siapa yang tahu Tuhan berkata lain ternyata goresan pena ku di Blog banyak dibaca oleh orang mencapai ratusan, ribuan, bahkan ratusan ribu termasuk Si Dia, waktu itu saya menuliskan kisah yang sama tetapi dengan nama orisinil jadi begitu mereka membaca apalagi tahu kalau itu blog saya, mereka sudah bisa menarik sebuah kesimpulan.

Bahka saya memang mengasihi Si Dia semenjak usang bahkan jauh sebelum "Matahari Terbit" tetapi semua terasa terlambat meski saya dikala ini tidak mempunyai pasangan hati ini tidak menyerupai dulu mengasihi dia sepenuh hati dan sangat sayang, bahkan setiap malam saya berdoa kepada dewa "Tuhan Tolong Hamba Mu Ini Jadikan Dia Halal bagi Ku".

Selalu saja, dikala waktu sudah berlalu perasaan ini sudah menghilang sempurna sesudah tamat kuliah dan saya menyandang gelar sarjana serta menjadi blogger profesional dan berencana untuk menanjutkan studi S2 di Bandung Dia Pun tiba kembali dalam kehidupan ini dan memepertanyakan perasaan ku dulu, jikalau semua telah berubah kini apakah masih sama menyerupai dulu. Bukan hal sulit untuk menetapkan dicintai, tapi perkaranya ialah orang tersebut orang yang paling saya sayang.Melanjutkan perbincangan tersebut saya pun melanjutkan untuk BBM, hati ini terasa tidak karuan aib bercampur senang.

Dia: Aku pengen baca loh gimana saluran ceritanya.
Aku: Kaprikornus kau sudah tahu ya pecahan Novel itu.
Dia: Iya Pengen baca terusannya.
Aku: Wah udah telat semua udah dihapus.
Dia: Kok dihapus.
Aku: Iya karna saya tidak percaya "Ramalan"

Dulu dikala saya masih berusia belasan tahun menginjak kelas dua Sekolah Menengan Atas saya pernah diprediksi bahwa jikalau saya benar-benar mengejar cinta yang dibutuhkan akan saya temukan diantara Cinta Pertama ku. Aku tidak pernah mengerti maksud dari perkataan orang tersebut, alasannya ialah kami mengbrol diatas kereta "Seorang Gadis Muda" sedangkan saya berstatus masih anak-anak. Tetapi dialog itu akan terus ku Ingat hingga sekarang.

Penalaran ku waktu itu mungkin maksudnya Jodoh ku ialah Cinta Pertama ku, bertahun-tahun saya menantikan hal tersebut tetapi ternyata pacar ku pertama menikah diusia sangat muda dengan orang lain bahkan belum selesai SMP, saya berfikir bahwa dia memang bukan cinta pertama ku, segera saya move on mencari cinta yang baru.

Ketemu dengan seseorang waktu SMA, tidak usang sekitar enam bulan putus tetapi kami sebagai mantan terus menjaga relasi baik, hingga karenanya sesudah kami kuliah pacar kedua yang di kira ialah cinta pertama ku juga menikah dengan orang lain bahkan sudah kawin dulu sebelum menihak hehe jadi ngomongin orang.

Setelah itu saya tidak pernah lagi mencicipi cinta pertama alasannya ialah bagi ku bukan mereka semua, hal ini hanya omong kosong belaka. Sepuluh tahun berlalu hidup ini terasa menyerupai didalam dunia mimpi dan gres terbangun ternyata memang ada diantara cinta pertama ku, ialah dia yang akan ku temukan, alasannya ialah perjuangan yang dilakukan serta doa ini akan direstui dewa ketika benar-benar dilakukan. Tapi saya hanya membatasi dialog hanya batas itu saja selebihnya kami pun melanjutkan Chatt BBM.

Aku: Cerita perihal Ramalan itu nanti aja nunggu kalau memang kita jodoh niscaya saya akan cerita.
Dia: Aku pun tidak percaya ramalan Ras.
Aku: (Tersenyum)
Dia: Aku Sayang Kamu Ras dari Dulu.
Aku: (Terkejut)

Malam itu rasanya menyerupai mimpi ada orang yang bahkan tidak berani dimimpikan mengungkapkan perasaan kepada ku, saya tidak berani bilang iya ataupun tidak alasannya ialah bagi ku, dia hanya putri sedangkan saya hanya rakyat jelata yang sedang mengejar masa depan dan impian saya pun terus mencoba untuk meyakinkan bahwa masih ada benih cinta yang tersisa untuknya.

Aku: Jika Kau sudah membaca sepenggal Novel ku berarti Kamu tidak usah menanyakan lagi perihal perasaan ini.
Dia: Iya saya sudah baca dan tahu isi dari goresan pena itu.
Aku: Perasaan Ku masih tetap sama menyerupai dulu tidak pernah berubah hingga dikala ini.
Dia: Iya (Emot tersenyum).
Aku: Udah malam bobok gi sana ceritanya lanjutin besok ya.
Dia: Aku juga udah ngantuk.
Aku: Iya jangan ucapin met malam atau met bobok ya alasannya ialah kita udah besar bukan anak yang  masih alay.
Dia: Ya udah Bye.
Aku: Bye.

Percakapan hari itu pun selesai dan meninggalkan sebuah harapan gres yang mustahil menjadi mungkin memupuk kembali perasaan yang pernah hilang. Aku tidak pernah menyangka kalau semua ini akan menyerupai ini, waktu telah mengambarkan jam hampir jam 23.00 malam, mata sudah mulai mengantuk dan karenanya saya menetapkan untuk mematikan laptop dan melanjutkan tidur.

Mungkin malam itu menjadi malam yang sangat membahagiakan dalam hidup ini meski tidak mendengarkannya secara pribadi hal itu sudah lebih dari cukup, Tuhan terima kasih engkau telah menjawab semua harapan ini, selama 10 tahun harapan ini karenanya menjadi sebuah kenyataan. Waktu memang cepat berlalu dan meninggalkan sebuah kenangan indah dalam hati kecil.

Beberapa hari berlalu sempurna tanggal 12 April kami pun menetapkan untuk jalan bareng sekaligus main Voli ke salah satu desa kecil disana menjadi awal pembicaraan kami bersama sebagai pasanga, tidak banyak yang kami bicarakan mengenai mantan, penghasilan dan beberapa dongeng serius lannya, meski dalam perjalana pulang kami kemalaman dan kehujanan berair semua itu membahagiakan bagi ku.

Besok harinya kami saya kesepakatan akan main dan dikenalkan dengan orang renta secara resmi sebagai pasanga, hal ini berjalan lancar tanggal 13 April karenanya saya main kerumah Si Dia makan baren dalam suasana kekeluargaan penuh kehangatan banyak belum dewasa menambah kemeriahan sekitar kita sambil ngombrol pembicaraan mulai mengarah serius dalam satu sisi yang berbeda.

Tetapi dongeng ini terhalang oleh sebuah keberangkatan alasannya ialah tanggal 14 April saya harus pergi ke Palembang dan Tanggal 15 April saya harus lanjutkan perjalana ke Bandung untuk menuntaskan proses registrasi S2 ku, tidak ada yang special tetapi sesampainya saya di Bandung pada tanggal yang sudah ditetapkan kami pribadi menginap di Hotel sambil menunggu besok pagi.

Sebelum menjelang malam menyerupai biasa Si Dia sering "Ping" hal sama yang saya lakukan menjawab "Iya Sayang" uuuiiii hal ini menjadi sangat berbeda dikala diucapkan, disinilah kami kadang mulai BBM panjangan Lebar beginilah isi BBM Kami Sore itu, keberadaan ku jauh di Bandung sedangkan dia di kampung halaman.

Dia: lagi Apa.
Aku: Ni habis mandi.
Dia: Ooo
Aku: Udah Makan Kah dan Sholat
Dia: Udah
Aku: Alhamdullilah.
Dia: Ras seandanya kau saya ajak Nikah sesudah habis lebaran Ini kau mau ngak.
Aku: (Terkejut Sambil Berfikir berarti Agusutus tahun ini sedangkan kini April) Aku siap tapi kan Nikah harus dipersiapkan dulu.
Dia: Usia ku tahun depan udah berapa coba ?
Aku: 24 Tahun Sayang.
Dia: Nah itulah yang menjadi alasan ku pengen cepet nikah duduk masalah usia.
Aku: Siap Untuk Nikah kalo sama kamu.
Dia: Aku takut kalo kau disana ngelupain Aku.
Aku: Aku juga harus nunggu abang nikah final tahun ini gres bisa kita nikah.
Dia: Ya udah kau fokus aja dulu dengan tes kau entar kita bicarain lagi.
Aku: Iya I Love You Pull
Dia: Love u to.

BBM hari itu memang berakhir tetapi sangat amat membekas dalam hati ini, suasana hati bercampur aduk jadi satu tidak karuan rasanya dalam hati kecil bertanya selalu bahwa apakah ini pilihan terbaik atau ujian kesuksesan ku, Mulai dari situ saya mulai bingung, bisa dibayangkan diajak menikah dengan orang yang sangat kita idolakan betapa hati bimbang.

Sementara jikalau dipedesaan usia 24 tahun merupakan usia sudah cukup renta untuk menikah dan 25 tahun sudah dicap sebagai perawan tua, maklum hidup didesa memang menyerupai itu sudah menjadi hal yang lumrah, jikalau dibandingkan dengan dikota berbeda jauh, Wanita berusia 24 tahun ialah usia produksif untuk mencapai karir.

Ketika Andorid Bergetar Ada Pesan BBM berisi "Ping" dari si Dia yang mengungkapkan kesediaanya untuk dinikahi, akupun hanya bisa menjadi sangat galau, bukan duduk masalah biaya tetapi duduk masalah kesiapan bisa dibilang terlalu mendadak dan tiba-tiba menyerupai ketiban bulan. Sementara jikalau Si Dia harus menunggu ku menuntaskan Studi S2 selama 2 tahun usiannya sudah semakin menua.

Kasihan sebagai seorang yang dicintai saya merasa kasihan tidak tega membiarkan dia menua menunggu ku, meski pasti, saya pun belum mengenalkannya pada orang renta ku, tapi percayalah satu hal dan pegang kata-kata ini "Aku Akan Menikahimu, sesudah satu tahun waktu berlalu sempurna diusia 24-25 tahun kita ikat relasi ini dengan Janji Suci, Ku Pinang Kau Dengan Bismillah.
Buat lebih berguna, kongsi:

Trending Kini: