Novelrw.Com - Novel Terbaru : Novel Arti Romantis Menurut Ku - Romantis ketika seseorang gres pertama kali PDKT, atau mungkin gres Pacaran mungkin juga Pengantin Baru, kehidupan terasa sangat menyenangkan dan sangat indah lantaran problem belum banyak dihadapi, dapat dibilang masih terasa manisnya, tetapi bagi ku itu bukan Romantis yang seutuhnya alasannya hal semacam itu dapat dikatakan masuk akal jikalau masih terasa romantis, ibarat kehidupan ku kini gres saja menikah dan berstatus pengantin gres hidup terasa Indah. Kalau boleh dikatakan masa kini dunia terasa milik berdua.
Layaknya pengantin gres semua serba di Manjakan Istri sakit sedikit saja eksklusif bawa kedokter entah cuma lecet atau bentol digigit semut, Rumah Sakit bertaraf Internasional eksklusif dikunjungi, jikalau Istri tidak mau makan saya pun bergegas untuk mengambil masakan dan menyuapi, jikalau Isteri tidak mau mandi segera dimandikan, Jika Isteri males berjalan segera digendong, apapun semua hal dimanjakan ibarat Bayi, bahkan hal kecil sekalipun ibarat tidak dapat tidur seorang suami eksklusif bergegas menina bobokan.
Tetapi pertanyaan sederhana hingga kapan moment pengantin gres ini terasa sangat Romantis, 1 tahun, 2 tahun, 5 tahun atau bahkan 15 tahun sehabis menikah apakah berubah atau tidak, belum lagi ditambah dengan kondisi ekonomi kesulitan mencari makan, atau bahkan dilanda dengan problem rumah tangga lainnya saya rasa keromantisan itu tidak akan bertahan lama, Jika pengantin Baru semua kebutuhan atau perminataan Istri tidak ada yang tidak dikabulkan, tetapi seiring berjalannya waktu mungkin semua akan membiasa.
Aku sadar semua itu akan cepat berlalu dan berganti dengan sesuatu yang lebih serius lagi, dengan kondisi yang berubah keromantisan akan memudar pula, terkadang semua itu menjadi sebuah pertanyaan besar bagi ku, apakah itu yang disebut dengan romantis, atau mungkin ada sisi lain dari kehidupan ini yang dapat dikatakan Romantis yang sebanarnya, beberapa bulan ini saya terus mencari tanggapan dari semua itu.
Bahkan kini yang menyadari kondisi itu tidak hanya aku, tetapi Istri ku juga ibarat itu yang membaut ku gundah yaitu ketika kemarin sang Istri yang tidak lain yaitu Sang Puteri bertanya arti "Romantis itu ibarat apa" aku pun gundah menjelaskan kepadanya, tetapi jauh sebelum hari ini saya sempat melihat beberapa kehidupan orang lain yang sudah lebih dulu menikah, pertanyaan itu mengingatkan ku pada kisah faktual yang tidak lain yaitu Dosen ku sendiri S1 dulu.
Kisah ini bermula ketika saya sering berkunjung kerumah Dosen ku lantaran ada urusan bimbingan Skripsi waktu itu saya belum menikah hampir setiap hari selepas Magrib menunggu dirumah beliau, untuk minta tanda tangan namnya saja mahasiswa semeseter final sudah menjadi keharusan untuk berburu tanda tangan pembimbing atau penguji. Tidak ada yang menarik dari lingkungan komplek daerah dia tinggal suasana komplek elite perumahan Dosen dengan semua kemewahan.
Biasanya saya menunggu dia didepan pintu rumah, setiap hari belau selalu sholat berjamaah di Masjid berjarak 300 meter dari rumahnya ibarat biasa Beliau dan Istrinya dari kejauahan terlihat berjalan menyusuri jalanan yang sedikit redup, hampir lebih dari satu bulan saya melihat dia melaksanakan rutinitas itu bahkan saya sempat menanyakan kepad anaknya bahwa semua rutinitas yang dijalani sudah berlajan dari dulu hingga ketika ini tidak ada yang berubah.
Bedanya kalau dulu dirumah cuma berdua kini ada banyak anak dirumah itu kebetulan semua sudah besar-besar. Semua terlihat biasa satu hal yang special saya selalu melihat Dosen ku yang ketika itu usialnya menginjak usia kepala 5 tepatnya 50 tahunan berjalan berdua dengan Istri nampak kedua tangan mereka bergandengan sambil berjalan kaki sepulang dari Masjid menuju rumah, itu yaitu pertama kali saya melihat pemandangan yang sangat menyentuh hati.
Kesesokan hari saya pun mempunyai inisiatif untuk sholat berjamaah di Masjid yang sama sambil menunggu Beliau selesai tetapi Beliau tidak menyedari bahwa saya juga sholat di Masjid yang sama, entah kenapa saya sangat menyukai pemandangan sepulang dari sana melihat Dosen ku diusia senja masih dapat bergandengan tangan dengan lembut candaan mereka terdengar manja sang Istri terus menarik hati Beliau sambil melontarkan beberapa kelucuan terlihat wibawa mereka bercanda dengan usia yang tidak muda lagi.
Aku pun berjalan 30 meter dibelakang mereka sambil menikmati pemandangan pasangan 50 tahun berpacaran, semua itu terus berlanjut selama hampir satu bulan lebih saya terus bimbingan tetapi keberadaan ku mengikuti dia tidak diketahui. Sampai pada hasilnya semua skripsi ku di acc oleh dia dan itu berarti saya sudah dapat menuntaskan kiprah final ku, tetapi disisi lain saya pun murung lantaran tidak dapat melihat dia berdua lagi.
Entah kenapa saya sanga suka melihat beliu masih romantis diusia itu, tetapi dalam hati ini juga berkata bahwa masuk akal saja kalau dia dapat tetap romantis diusia senja lantaran keadaan ekonomi yang cukup stabil, hingga hasilnya terdengar bahwa Istri dia ternyata sudah sakit keras dari dulu hingga ketika ini lebih dari 20 tahun lamanya. Disana yang menciptakan ku terharu dia ditengah kesibukan menjadi seorang dosen masih dapat bersikan lembut dan sabar dalam mengurusi Istri yang menderita kangker kronis.
Semua itu menjadi sebuah pelajaran, dan itu bukan kali pertama saya melihat pasangan usia senja pacaran, dilain waktu juga saya pernah melihat ada seorang kakek dan nenek disebuah sentra perbelanjaan terbesar kota Palembang mereka terlihat membawa kelurga besar anak dan cucu jalan-jalan untuk menghabiskan waktu Pasangan Chaines memanggil mesra sang suami dengan sebutan Sayang padalah usia mereka sudah 70 tahun berjalan ditengah keramaian berdua bergandengan tangan sambil melihat dan jalan-jalan terlihat sangat mesra.
Tidak hanya itu beberapa kali dilain waktu saya melihat pasangan kakek nenek yang berbeda bahkan bukan hanya sekali beberapa kali di warung pecel lele mereka terlihat asyik membersihkan verbal pasangan dengan sehelai tisu membersihkan bekas masakan sang Suami yang masih melekat di bibir dengan lembut pasangan kakek nenek ini juga terlihat sangat romantis, nampak terlihat sang suami menggunakan baju veteran bekas panasiunan Militer sedangkan nenek tersebut yaitu seorang pensiunan guru SD.
Paling terakhir saya melihat keromantisan pasangan kakek nenek yaitu malam ini, saya meliha pasangan senja yang duduk disebelah kami makan bercanda mesra berdua tertlihat dengan tongkatnya yang indah mereka berjalan berdua saling memeluk. Dalam hati saya terus berkata apakah mungkin saya nanti akan ibarat mereka, disela-sela kesibukan bekerja pun sehabis saya mengingat semua insiden yang telah saya lalui segera saya menceritakan semua kisah ku dulu melihat semua pasangan senja yang romantis itu dan menceritakan semua itu kepada Istri ku.
Sempat mengerti apa yang saya sampaikan sekaligus menjawab semua pertanyaan arti "Romantis berdasarkan ku" Tetapi Istri ku belum merasa lega dengan semua klarifikasi itu, entah kenapa nampak ia belum menemukan tanggapan tersebut. Beberapa bulan lamanya dari ketika saya menceritakan semua kisah perjelanan dari kehidupan orang terdahulu, dibulan ini Istri ku kembali bertanya ihwal arti keromantisan bagi ku.
Aku pun merasa sangat gundah lantaran klarifikasi ku terdahulu tidak membuatnya mengerti ihwal keromantisan, segera saya mengajaknya jalan-jalan dan berhenti disebuah pembuang sampah siang itu saya melihat ada dua orang pasangan yang sibuk bekerja siang dan malam tanpa memperdulikan bacin busuk yag menyengat terlihat dua orang pasangan pemulung sedang memungut semua barang yang berdasarkan orang sampah tetapi bagi mereka yaitu sumber rejeki.
Istri ku pun murka dan bertanya mengapa dia dibawah kesana, padahal saya ingin mengambarkan kisah yang berbeda kepadanya lantaran saya beberapa kali melihat pasangan itu sehabis sore datang berhenti bekerja dan membeli satu nasi bungkus yang kebetulan daerah yang sama daerah ku memberi, kemudian nasi itu diberikannya kepada dua orang anak dan istri untuk dimakan setiap sore. Tetapi yang terlihat sang suami tidak mau ikut makan, tetapi istri dengan lembut menawarkan beberapa suap untuk sang suami.
Mereka makan berdua bercanda dan saling berpelukan meski kedua pasangan itu tidak lagi gampang usia mereka terlihat sudah sangat tua, sehabis makan merek sejenak mengbrol mengenai kehidupan mereka yang sederhana itu dengan bunyi yang agak lantang. Aku pun mengambarkan secara eksklusif disore berikutnya kepada sanga Isteri atas insiden itu hampir 1 bulan saya terus memperhatikan keluarga kecil itu sebelum saya membawa Istri untuk melihat semua itu.
Setelah saya menjak Sang Isteri saya pun menjawab semua pertanyaan ihwal Arti Romantis, dengan lembut saya menyampaikan "Beb ibarat itulah kehidupan keromantisan tidak hanya berlaku untuk mereka yang mempunyai bahan saja selalu ada alasan untuk tetap senang dalam kondisi apapun entah itu diusia berapapun, mereka yang pernah saya ceritakan dan kita lihat tidak pernah berubah dari mulai PDKT, Pacaran, Menikah bahkan hingga punya anak dan cucu, bersama menua menggu usia bahkan kesuliat ekonomi atau problem besar yang telah dihadapi mereka tidak pernah merubah sikapnya entah itu Istri kepada suami ataupun sebaliknya.
Bahkan mereka tidak pernah mengeluh atas semua cobaan dan kesuliatan". Setalah itu Sang Istri memeluk ku dan meneteskan Air Mata, sambil menyampaikan "Terima Kasih Suami ku atas klarifikasi mu, kini saya mengerti ibarat apa Romantis itu, kita mungkin tidak sesempurna mereka dalam menjalani hidup tetapi saya yakin bahwa semua kebahagian yang kita punya kini lebih dari cukup. Itulah yang dikatakan Istri ku diawal ijab kabul kami sehabis klarifikasi semua itu kini ia tidak lagi merasa kwatir lantaran keromantisan bukan hanya miliki mereka yang mempunyai korelasi gres atau materi. Karena kami sadar bahwa kami bukanlah orang yang kaya, hanya kesederhanaan yang kami miliki, tetapi itu sudah sangat cukup untuk menciptakan kami bahagia.
Terima kasih Sang Isteri, saya memperjuangkan cinta ini sebelum menikah 15 tahun lamanya sehabis kini saya mendapat semua impian ku, lantaran engaku sudah menjadi Istri saya ingin semua rasa itu tidak akan pernah berubah apapun yang terjadi entah itu waktu, usia atau kesulitan lainnya ketahuilah saya mengasihi mu karna Alloh.
Buat lebih berguna, kongsi: